Selasa, 15 Desember 2015

Hukum dan Adab di Media Sosial

Bismillahirrohmanirrohiim

Hukum dan Adab di Media Sosial,  Ust.  Muhammad Nuzul Dzikri, Lc.
01 Rabi'ul awal 1437 H/ 13 Desember 2015

Untuk masuk ke sebuah grup sebaiknya dengan :
1. Niat yang Ikhlas
2. Pastikan Efek nya positif saat kita bicara ataupun berkomentar, jika kita bicara dan membuat efek tidak baik walau pun benar maka lebih baik tidak berkomentar

Orang yang cerdas harus memikirkan efek dr apa yg kita sampaikan.

وَقُلْ لِّعِبَادِىْ يَقُوْلُوا الَّتِىْ هِىَ اَحْسَنُ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْؕ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
[QS. Al-Isra': Ayat 53]

3. Menggunakan bahasa yg lembut dan santun dlm berdakwah, karena tulisan tidak terlihat intonasi maka bisa jd salah arti

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."
[QS. Ali 'Imran: Ayat 159]

Bila d grup antum di caci maki bila mau membalas maka kembali kan lg ke hati apakah niat karena Allah
Bila menjawab baik maka kembali kan ke hati apakah diniatkan karena Allah atau agar dibilang lembut

4. Berkomentar dengan niat karena Allah, bukan krn berkomentar dgn bahasa santun agar di bilang lembut dlm berdakwah

5. Kalau kita mau terjun di ranah sosmed hrs membedakan ranah public dan ranah private. Jangan sampai chat yg ditujukan personal di share k grup atau k org lain

6. Kita harus memfilter tidak semua informasi yang kita dpt untuk di share k grup lain.
Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata bahwa Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam telah bersabda,”Cukuplah bagi orang itu disebut pembohong apabila dia membicarakan setiap yang dia dengar,” (HR. Muslim)

7. Hati2 dengan ghibah d sosmed, menshare  informasi kekinian.
Semisal beritanya benar maka dinamakan ghibah, bila beritanya tidak benar maka jatuh nya fitnah. Maka lebih baik menanyakan kpd ulama0

أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)

Karena itu sikap suka mencaci maki dan menuduh sesama umat Islam harus kita hindarkan dengan mutlak. Jangan sampai niat baik kita untuk berdakwah mengajak dan mengajarkan agama terkotori dengan cara-cara pisik sehingga kita sampai hati untuk mengeluarkan caci maki dan tuduhan yang tidak ada dasarnya.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا   َ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّاْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ  ؕ واتَّقُوا اللّٰهَ  ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
[QS. Al-Hujurat: Ayat 12]

8. Hati2 memberikan komentar di sosmed, walau pun jelas2 yg dikomentari salah

Karena bisa jd Allah mengampuni dosanya sedangkan anda yg mendapatkan dosanya

Bila ada yg membuka aib kita atau mencari kita maka jgn dibalas. Karena cukup Allah saja yang membalasnya

Dakwah sosmed :
1.Dakwah, sosmed adalah media dakwah yg sgt ampuh. Seleksi dalam memilih Artikel ataupun pemateri nya
2. Baca dulu sebelum d share, dan diamalkan
ga semua Artikel yg benar d share
3. Hati2 riya terselubung

Wallahu'alam bishowab

Minggu, 13 Desember 2015

Menyambung Lisan Ulama" bersama Ust. Muh. Nuzul Dzikri

Catatan kajian "Menyambung Lisan Ulama" bersama Ust. Muh. Nuzul Dzikri di Masjid as-Sunnah tanggal 1 Rabiul Awwal 1437H/12-12-15

Menuntut ilmu adalah ibadah yg sangatlah panjang.
Yaitu dari lahir sampai masuk liang lahat.
Karena lama, bisa dipastikan itu sangat sulit; karena istiqamah itu sulit.
Dan yg istiqamah pun belum tentu dapat ilmu yg bermanfaat. Contohnya adalah abdullah bin ubay bin salul yaitu gembong nya orang munafik. Ngaji nya sama Nabi ﷺ lagi di masjid Nabawi.
Makanya nabi mengajarkan doa tentang meminta ilmu yg bermanfaat dan berlindung dari ilmu yg tidak bermanfaat.

Nasihat yg bermanfaat dari syaikh Shalih al-Usaimi:
1. Seberapa dalam ilmu yg kita dapat tergantung seberapa hebat kita memuliakan ilmu tersebut.

Tancapkan kepada hati kita bahwa ilmu itu lebih mulia/tinggi dari pada dunia kita.
Ulama salaf mengatakan barang siapa yg tidak memuliakan maka ilmu tidak akan memuliakan dirinya.
Tanamkan pada diri kita bahwa kita yang butuh ilmu bukan ilmu yg butuh kita.
Imam Malik mengatakan ilmu itu didatangi bukan mendatangi.
Sesuatu yang besar itu dikejar.
Salah satu konsekuensi atau bukti dia memuliakan ilmu adalah kita memuliakan ahli ilmu.
Syaikh sulaiman ar-Ruhaily: Janganlah kalian lebih hina daripada binatang. Binatang beristighfar kepada ahli ilmu dan penuntut ilmu. Lalu kita menghina dan meremehkan ahli ilmu?
Dagingnya para ulama itu beracun.
Imam an-Nawawi: salah satu kunci sukses menuntut ilmu adalah memuliakan ahli ilmu.
Kalau kita telah menancapkan ke dalam hati kita bahwa ilmu lebih mulia daripada dunia maka kita tidak akan perhitungan dengan dunia untuk mendapatkan ilmu.
Ibnul Jauzi menjual dua rumah untuk keperluan menuntut ilmu.

2. Sesering apapun kita datang ke pengajian dan selama apapun kita di dunia pertakliman jangan lupakan hati kita. Jangan lupa bersihkan hati kita.

Kata para ulama hati ibarat gelas dan ilmu ibarat air.
Dan ini harus kita lakukan setiap saat.
Ibnu qudamah ulama itu sukses bukan hanya dengan tekun menuntut ilmu. Tapi karena mereka menata hati mereka.
Ibnu Taimiyah mengatakan tentang orang yg tekun menuntut ilmu namun sesat adalah: "Mereka diberi kecerdasan namun tidak diberi kebeningan hati."
Sahabat saja masih dikhawatirkan hatinya oleh Nabi ﷺ.
Ilmu itu tidak akan bermanfaat kecuali dituangkan ke dalam wadah suci, bersih, dan wadah itu adalah hati kita.
Syaikh shalih al-Fauzan mengatakan di depan para doktor dan mahasiswa: "Jangan sampai di benak kalian itu hanyalah gelar."

3. Nasihat dari syaikh asy-Syatsri
Yg lebih tepat dari hadits nabi tentang orang terbaik dari zaman jahiliyyah maka akan menjadi orang terbaik setelah dia masuk Islam idza(jika) faqquhu bukan faqqihu.
Faqquhu karena faqquhu lebih dalam dari pada faqqihu.
Kaidah dalam agama adalah sejatinya kaidah dalam kehidupan juga.
Derap langkah seorang muslim adalah selalu dilandasi dan dikembalikan ke kaidah dan dalil.
Mengamalkan ilmu itu dengan cerdas.

Kaidah dalam ilmu fiqih: barangsiapa yang mendalami ilmu fiqih maka hatinya akan lembut. Karena di dalam ilmu fiqih sangat luas terjadinya khilafiyah.

Satu ayat quran yang kita pelajari lebih berharga daripada seluruh harta yang dikumpulkan seluruh manusia. (Tafsir surat yunus ayat 58)

Imam Ali bin Madini majelis beliau ketika jika diadakan waktu dhuha besoknya maka para jamaahnya sudah hadir memenuhi masjid ba'da ashar hari ini.

Lulusan terbaik dari indonesia adalah ustadz Erwandi Tarmizi.

Ust Yazid diakui ilmunya oleh syaikh ali hasan al halabi dan syaikh ibrahim ar-Ruhaily.

Jabir bin Abdillah berjalan kaki sebulan untuk mencari satu hadits.

Minggu, 06 Desember 2015

BILA SIFAT IBLIS ADA PADAKU

🌍 BimbinganIslam.com
Sabtu, 23 Shafar 1437 H / 05 Desember 2015 M
📝 Materi Tematik | BILA SIFAT IBLIS ADA PADAKU
______________________________

BILA SIFAT IBLIS ADA PADAKU

Iblis...

Ketika mendengar namanya, terbayang di benak kita makhluk yang mengerikan, sangat buruk, jahat, dengan berbagai sifat tercela yang membuat kita lari darinya.

Seorang Muslim yang berakal tentu berusaha menjauh dari Iblis dan sangat takut terkena godaan dan tipu dayanya.

Akan tetapi, sadarkah kita bahwa ada sifat Iblis yang ternyata terkadang bahkan sering menjangkiti diri kita sebagai seorang Muslim, bahkan seorang thalibul 'ilmi, bahkan seorang ustadz sekalipun?

Sifat yang sangat tercela, dan menyebabkan ia terlaknat sejak Nabi Adam 'alaihi salam diciptakan sampai hari kiamat kelak..

Ya, itulah sifat takabbur atau sombong.

Sifat takabbur adalah sifat warisan Iblis, karena Iblislah yang pertama kali berakhlak dengan sifat ini.

Allah mengabarkan kepada kita tentang sifat Iblis ini dalam beberapa ayat Al Qur'an, diantaranya:

قالَ تعالى : " وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ * قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ " [ الأعراف :١١ - ١٢]

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakanmu, kemudian Kami membentuk (tubuhmu), kemudian Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kalian kepada Adam." Maka mereka sujud, kecuali Iblis, dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

(Allah) berkata: "Wahai Iblis, apa yang menghalangimu untuk sujud ketika Aku perintahkan?" Iblis menjawab: "aku lebih baik dari dia (Adam), Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Engkau ciptakan ia (Adam) dari tanah".

(QS Al A'raf: 11-12)

Maka marilah kita perhatikan satu kalimat yang Iblis ucapkan:

"Aku lebih baik daripada dia.."

⇒ Kalimat yang lahir dari sifat sombong.

⇒ Kalimat yang menyebabkan murka Allah.

⇒ Kalimat yang menyebabkan Iblis terlaknat selama-lamanya.

⇒ Kalimat yang menyebabkan hilangnya kenikmatan surga yang semula ia rasakan dan berganti dengan ancaman siksa api neraka yang kekal abadi.

⇒ Kalimat yang menyebabkan jatuhnya kedudukannya yang semula mulia bersama para malaikat, menjadi sangat hina dan rendah di dalam Jahannam.

Betapa seringnya perasaan lebih baik dari orang lain ini menjangkiti kita.

Terkadang seorang yang memiliki harta yang banyak merasa lebih mulia dari pada yang berharta pas-pas-an...

Terkadang seorang yang cantik atau tampan merasa lebih baik daripada orang yang diberi kekurangan fisik...

Terkadang seorang yang berilmu meremehkan orang dengan pendidikan rendah...

Terkadang seorang yang memiliki nasab yang terhormat memandang hina orang biasa...

Bahkan terkadang orang yang telah mempelajari sunnah meremehkan orang belum dibukakan hatinya untuk belajar ilmu agama!

Subhanallah...

Ternyata perasaan seperti itu adalah hal yang harus dihilangkan dari dalam dada-dada kita, seorang Muslim. 

Namun, bila sifat ini terlanjur ada pada kita, bagaimana kita mengusirnya?

■ PERTAMA | Menyadari bahwa sombong hanyalah hak Allah semata, sementara makhluk tidak berhak menyamai Allah dalam sifat ini.

Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

"Kemuliaan adalah kain Allah dan kesombongan adalah selendang Allah, barangsiapa yang mencopot selendangKu, maka akan Aku adzab." (HR Bukhari dan Muslim)

Imam Nawawi berkata: "Makna mencopot selendangku adalah berakhlak dengan kesombongan tersebut."

■ KEDUA | Merenungkan sirah nabawiyah.

Seandainya manusia berhak untuk sombong, maka beliau shalallahu alaihi wa sallam lah yang paling berhak untuk memiliki sifat ini karena beliau adalah makhluk yang terbaik, akan tetapi beliau adalah manusia yang paling tawadhu'.

■ KETIGA | Mengingat ancaman dan balasan bagi orang yang sombong di hari kiamat nanti.

◆ Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda dalam hadist dari Abdullah Ibnu Mas'ud:

"Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar dzarrah (biji sawi)."

Seorang sahabat berkata: "Bagaimana dengan seseorang yang menyukai pakaian yang indah dan sandal yang bagus?".

Rasullullah menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, (tetapi) sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia."

(HR Muslim)

◆ Dalam hadist yang lain, Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata: Berkata Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:

"Barangsiapa yang menyeret tsaubnya (jubahnya) karena sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."

(HR Bukhari)

■ KEEMPAT | Menyadari bahwa orang yang sombong akan dibenci dan ditinggalkan oleh manusia.

Karena tidak ada orang yang rela direndahkan dan diremehkan oleh orang lain.

Akhirnya, mari kita renungkan sebuah kisah seorang yang sombong dan Malik Bin Dinar.

Seorang yang sombong berjalan di hadapan Malik Bin Dinar, dan ia menampakkan kesombongan melalui cara berjalannya, maka Malik Bin Dinar menegurnya :

"Apakah kamu tahu bahwa cara berjalan seperti ini dibenci Allah?"

Orang itu menjawab: "Apa kamu tidak mengenalku?"

Maka Malik Bin Dinar menjawab: "Tentu, (engkau adalah) yang awalnya berasal dari air mani yang hina, dan akhirmu adalah bangkai yang kotor, sedangkan sekarang ini engkau adalah pembawa kotoran".

Maka orang sombong tersebut tersadar dan berkata: "Engkau telah membuatku mengenal diriku".

Maka, wahai kita yang sedang merasa bangga dengan diri kita sendiri,

Ingatlah bahwa setinggi apapun kedudukan kita...

Semulia apapun nasab kita...

Sebanyak apa pun harta kita...

Sebaik apa pun rupa kita...

Akhir kita adalah kematian...

Dan pakaian kita adalah kain kafan...

Sedangkan rumah kita adalah kuburan.

Maka apakah lagi yang akan kita sombongkan setelahnya?

✒Ummu Sholih
Di Kota AlMadinah AnNabawiyyah
______________________________
📦 Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

🌐 Website: 
http://www.bimbinganislam.com
👥 Facebook Page: 
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣 Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
📺 TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv