Senin, 27 Juni 2016

MENDAHULUI IMAM

▪ *MENDAHULUI IMAM*
*••••••••••••••••••*

🍃 Rasulullah _shalallahu 'alaihi wa sallam-_ bersabda;

أَمَا يَخْشَى الذي يَرْفَعُ رَأْسَهُ قبل الْإِمَامِ أَنْ يُحَوِّلَ الله رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ

_"Tidakkah seorang yang mengangkat kepalanya mendahului imam itu takut akan dirubah wajahnya oleh Allah menjadi wajah keledai"._
________
HR. Bukhari (659) & Muslim (427).

🔎 Berkata Al Hafidz Ibnu Rajab _rahimahullah_;

فيه : دليل صريح عَلَى تحريم تعمد رفع المأموم رأسه قَبْلَ الإمام فِي ركوعه وسجوده ؛ فإنه توعد عَلِيهِ بالمسخ ، وَهُوَ من أشد العقوبات .
وإنما اختص الحمار بالذكر دون سائر الحيوانات عَلَى الرواية الصحيحة المشهورة - والله أعلم - ؛ لأن الحمار من أبلد الحيوانات وأجهلها ، وبه يضرب المثل فِي الجهل .

_"Pada hadits ini terdapat dalil yang sangat jelas tentang haramnya seorang makmum mengangkat kepalanya mendahului imam dengan sengaja didalam rukuk maupun sujud,  karena pelakunya diancam dengan berubahnya bentuk, dan hal tersebut merupakan hukuman yang sangat keras._
_Dan dikhususkan keledai dalam penyebutan daripada hewan lainnya sebagaimana tertera dalam riwayat yang Shahih dan terkenal -wallahu a'lam- karena keledai adalah hewan yang paling bodoh dan dungu, oleh sebab itulah ia dijadikan sebuah contoh suatu kebodohan"._
________
📙Fathul Bari Libni Rajab (4/163).

🔎 Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah _rahimahullah-_;

مسابقة الإمام حرام باتفاق الأئمة لا يجوز لأحد أن يركع قبل إمامه ولا يرفع قبله ولا يسجد قبله

_"Mendahului imam adalah perkara yang haram dengan kesepakatan para ulama', tidaklah diperbolehkan seorang rukuk mendahului imamnya, dan tidak pula bangkit dan sujud mendahului imam"._
_______ 
📙 Majmu' Al Fatawa (23/336)

🍃 Dari Anas _-radhiyallahu 'anhu-_ berkata;
Rasulullah _shalallahu 'alaihi wa sallam_ pernah shalat mengimami kami, maka tatkala beliau telah menyelesaikan shalatnya beliaupun berbalik menghadapi kami dan bersabda;

أَيُّهَا الناس إنِّي إِمَامُكُمْ، فلا تَسْبِقُونِي بِالرُّكُوعِ ولا بِالسُّجُودِ ولا بِالْقِيَامِ ولا بِالِانْصِرَافِ

_"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahului ku dalam rukuk, sujud, berdiri maupun berpaling"._
_______
HR. Muslim (426)

🔎 Berkata Imam An Nawawi _rahimahullah-_;

فيه تحريم هذه الأمور وما في معناها، والمراد بالانصراف السلام

_"Didalam hadits ini terdapat keterangan haramnya perkara-perkara ini dan yang semakna dengannya, dan yang dimaksud berpaling adalah salam"._
_________
📙 Syarhu Muslim (4/150)
••• ══════ ❁✿❁ ══════ •••

📝Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy _hafidzahullah_
_______________
📲Join Telegram @silsilahduruslinnisa
http://goo.gl/LRtvQP
📞Mari Bergabung Grup WhatsApp:
-081242424 550 (Akhwat)
-081242424 340 (Ikhwah)

Etika bagi seseorang ketika mendapat perlakuan baik dari seseorang

📚Etika bagi seseorang ketika mendapat perlakuan baik dari seseorang📚
ٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  َمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوه(أبو داود)
dari Abdullah bin Umar, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang berbuat kebaikan kepada kalian maka balaslah, kemudian apabila kalian tidak mendapat sesuatu untuk membalasnya maka doakanlah dia hingga kalian melihat bahwa kalian telah membalasnya."(abu daud) ُ
Pelajaran dari hadits:
1-Hadits dikeluarkan Abu daud,An-nasãi,Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albaniy
2-penjelasan kalimat:siapa yang berbuat kebaikan(penamaan yang menghimpunkan makna kebaikan) terhadapmu maka balaslah kebaikan tersebut dengan semisal atau yang lebih baik darinya
3-wajibnya membalas kebaikan yang seseorang dapatkan dari selainnya
5-Telah datang hadits yang menunjukkan hal ini:
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ ُ
dari Usamah bin Zaid ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang diperlakukan dengan baik kemudian dia mengucapkan, 'JAZAAKALLAAHU KHAIRAN' maka sungguh dia telah memberikan pujian yang terbaik."[Abu daud]
••• ══════ ❁✿❁ ══════ •••

📝Ustadz Thamrin Abul Hasan Albugisi_hafidzahullah_
_______________
📲Join Telegram @silsilahduruslinnisa
http://goo.gl/LRtvQP
📞Mari Bergabung Grup WhatsApp:
-081242424 550 (Akhwat)
-081242424 340 (Ikhwah)

LARANGAN MENYAMPAIKAN HADITS/ BERITA TANPA MEMPERJELAS KEBENARAN HADITS/ BERITA TERSEBUT.*

🔥 *LARANGAN MENYAMPAIKAN HADITS/ BERITA TANPA MEMPERJELAS KEBENARAN HADITS/ BERITA TERSEBUT.*
==========

💡 Tidaklah dibenarkan secara syar'i untuk menyebarkan hadits-hadits yang disandarkan kepada Nabi _shalallahu 'alaihi wa sallam-_ tanpa memperjelas tentang keshahihan penyandaran hadits tersebut kepada Nabi _shalallahu 'alaihi wa sallam-_, apalagi menyebarkan hadits-hadits dusta dan lemah, walaupun engkau tidak melakukannya namun menyampaikan hadits tersebut sudah merupakan kekejian yang diancam dalam syariat kita.

🍃Rasulullah _shalallahu 'alaihi wa sallam-_ bersabda;

من حدّث عنّي بحديث يُرى أنه كذب فهو أحد الكاذِبيِن

_"Barangsiapa yang menyampaikan suatu hadits dariku yang dia memandang kedustaan padanya maka ia termasuk salah satu dari para pendusta"._
________
HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahihnya (1/9)

🍃Dan Rasulullah _shalallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda ;

كفى بالمرأ كذباً أن يُحدّث بكل ما سمع

_"Cukuplah seseorang dikatakan sebagai seorang pendusta tatkala ia menyampaikan setiap perkara yang ia dengar (tanpa memperjelas.pent)"._
_________
HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahihnya (1/11)

🔎 Berkata Imam Malik _rahimahullah-_;

اعلم أنه ليس يَسلم رجلٌ حدّث بكل ما سمع، ولا يكون إماماً أبداً وهو يحدّث بكل ما سمع

_"Ketahuilah bahwasanya tidaklah akan selamat seseorang yang menceritakan setiap perkara yang ia dengar, dan tidak pula akan menjadi seorang panutan sampai kapanpun seorang yang menceritakan setiap yang ia dengar"._
________
Riwayat Muslim dalam Muqaddimah Shahihnya (1/11).

🍃Dan Rasulullah _shalallahu 'alaihi wa sallam-_ bersabda;

من كذب عليّ متعمداً فليتبوأ مقعده من النار

_"Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka"._
_______
Muttafaqun 'alaih.

🍃 Dan Rasulullah _shalallahu 'alaihi wa sallam-_ bersabda;

يكون في آخر الزمان دجالون كذابون يأتونكم من الأحاديث بما لم تسمعوا أنتم ولا آباؤكم فإياكم وإياهم لا يضلونكم ولا يفتنوكم

_" Akan ada pada akhir zaman para Dajjal pendusta yang mereka mendatangkan kepada kalian hadits-hadits yang tidak pernah kalian dengar dan juga tidak pernah didengar oleh bapak-bapak kalian, maka hati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mereka menyesatkan dan membuat kalian terfitnah"._
_______
HR. Muslim (1/12)

👉🏻Adalah para sahabat _radhiyallahu 'anhum_ sangat berhati-hati dan benar-benar tatsabbut (mengecek) suatu berita, hingga tidaklah mereka menyampaikan sebuah hadits kecuali setelah mengecek dan memperjelas nya, sampai diantara mereka rela untuk melakukan rihlah (perjalanan jauh) hanya untuk mengecek kebenaran satu hadits Nabi _shalallahu 'alaihi wa sallam-_.

🔎 Berkata 'Abdurrahman bin Abi Laila _rahimahullah-_;

لقد أدركت في هذا المسجد عشرين ومئة من الأنصار، وما منهم من أحدٍ يُحدّث بحديث إلا وَدَّ أن أخاه كفاه الحديث، ولا يُسأل عن فُتيا إلا وَدَّ أن أخاه كفاه الفُتيا

_"Sungguh aku telah mendapati dimasjid ini sekitar seratus dua puluh sahabat dari kalangan Anshar, dan tak seorangpun diantara mereka menyampaikan sebuah hadits kecuali ia berharap saudaranya lah yang menyampaikan hadits tersebut, dan tidaklah ditanya tentang suatu fatwa kecuali ia berharap saudaranya yang mencukupi memberikan fatwa tersebut"._
________
Riwayat Ad Darimi (137).

🌾Demikianlah kondisi para salaf yang memiliki keberhati-hatian yang sangat dalam menyampaikan sebuah berita/hadits, dan hal tersebut sangatlah berbeda dengan kondisi kita saat ini. Wa Ilallahil Musytaka.

🔎 Berkata Asy Syeikh Al 'Utsaimin _rahimahullah-_;

يوجد الآن أحياناً منشورات تتضمن أحاديث ضعيفة وقصصاً لا أصل لها، ثم تنشر بين العامة، وإني أقول لمن نشرها أو أعان على نشرها إنه آثمٌ بذلك، حيث يُضل عن سبيل الله، يضل عباد الله بهذه الأحاديث المكذوبة الموضوعة، أحياناً يكون الحديث موضوعاً ليس ضعيفاً فقط، ثم تجد بعض الجهال يريدون الخير، فيظنون أن نشر هذا من الأشياء التي تحذر الناس وتخوفهم مما جاء فيه من التحذير أو التخويف، وهو لا يدري أن الأمر خطير، وأن تخويف الناس بما لا أصل له حرام؛ لأنه من الترويع بلا حق....الخ.

_"Saat ini kadang didapati buletin-buletin yang menampilkan hadits-hadits lemah dan kisah-kisah yang tidak ada asalnya dan menyebarkannya ke khalayak umum,_ _maka aku katakan kepada orang yang menyebarkan dan membantu penyebarannya  bahwa dia telah melakukan dosa dengan hal tersebut, karena telah menyesatkan manusia dari jalan Allah, dia menyesatkan hamba-hamba Allah dengan hadits-hadits dusta dan palsu tersebut._
_Kadang-kadang ada hadits yang palsu dan bukan sekedar dhaif (lemah) kemudian engkau dapati orang-orang bodoh itu menginginkan kebaikan, dan mereka menyangka bahwa dengan menyebarkan hadits-hadits palsu tersebut merupakan perkara yang membuat manusia mengambil peringatan dan takut, dan dia tidak mengetahui bahwa hal tersebut adalah perkara yang berbahaya, karena memperingatkan manusia dengan perkara tanpa dasar adalah keharaman karena terdapat bentuk mengagetkan manusia tanpa hak...dst"._
_______
📙Fatawa Nurun 'Alad Darb

Wallahu a'lam.
••• ══════ ❁✿❁ ══════ •••

📝Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy _hafidzahullah_
_______________
📲Join Telegram @silsilahduruslinnisa
http://goo.gl/LRtvQP
📞Mari Bergabung Grup WhatsApp:
-081242424 550 (Akhwat)
-081242424 340 (Ikhwah)

TERUS MENERUS MANUSIA BERADA DALAM KEBAIKAN

📖| لا يزال الناس بخير |📖

*== TERUS MENERUS MANUSIA BERADA DALAM KEBAIKAN ==*

▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

1⃣ *Rasulullah _-shalallahu 'alaihi wa sallam-_* bersabda:

" لا يزال الناس بخير ماعجلوا الفطر" متفق عليه. 

_"Terus menerus manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa."_
_______
(Muttafaqun 'alaih)

💡"معناه : لا يزال أمر الأمة منتظماً وهم بخير ماداموا محافظين على هذه السنة ، وإذا أخروه كان ذلك علامة على فساد يقعون فيه "

💡Maknanya adalah terus menerus urusan ummat ini akan teratur dan mereka berada dalam kebaikan selama mereka menjaga sunnah ini. Jika mereka mengundur-undur waktu berbuka, maka itu pertanda kerusakan yang akan mereka dapati."

2⃣ *Rasulullah _-shalallahu 'alaihi wa sallam-_* bersabda:

"لا يزال الناس بخير ما لم يتحاسدوا" (حسنه الألباني)

_"Terus menerus manusia berada dalam kebaikan selama mereka tidak saling dengki."_
________
(Hadits ini dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albani)

3⃣ *Rasulullah _-shalallahu 'alaihi wa sallam-_* bersabda;

" لا يزال العبد بخير ما لم يستعجل"
قيل: وكيف يستعجل؟
قال " يقول: قد دعوت ربي فلم يستجب لي" [صححه الألباني]

_"Terus menerus seorang hamba berada dalam kebaikan selama mereka tidak isti'jal (tergesa-gesa)",_ maka ditanyakan kepada beliau bagaimanakah isti'jal itu?? *Beliau _-shalallahu 'alaihi wa sallam-_* bersabda:
_"Yaitu seorang berkata: aku telah berdo'a kepada Rabbku namun tidak pula dikabulkan."_
_______
(Hadits ini dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)

4⃣ Ucapan *Ibnu Mas'ud _-radhiyallãhu 'anhu-_*:

"لا يزال الناس بخير ما أخذوا العلم عن أكابرهم؛ فإذا أخذوه عن أصاغرهم وشرارهم هلكوا"

_"Terus menerus manusia dalam kebaikan selama mereka mengambil ilmu dari orang-orang tuanya, jika mereka mengambil ilmu dari para pemudanya serta orang-orang jeleknya, maka binasalah mereka."_

5⃣ Ucapan *Sa'id bin Jubair _-rahimahullãh-_*:

"لا يزال الناس بخير ما حجوا واعتمروا" .

_"Terus menerus manusia dalam kebaikan selama mereka terus berhaji dan umroh."_

6⃣ Ucapan *Al Hasan Al Bashry -rahimahullãh-_*:

"لا يزال العبد بخير ما علم الذي يُفسد عليه عمله" .

_"Terus menerus seorang hamba dalam kebaikan selama ia mengetahui bahwa yang merusak dirinya adalah amalannya."_

7⃣ Ucapan *Sahl At Tastury _-rahimahullah-_*:

"لا يزال الناس بخيرٍ ما عظَّموا السلطان والعلماء، فإن عظَّموا هذين أصلح الله دنياهم وأخراهم، وإن استخفوا بهذين أفسدوا دنياهم وأخراهم"

_"Terus menerus manusia dalam kebaikan selama mereka mengagungkan penguasa dan 'ulama'; Jika mereka telah mengagungkan dua golongan ini maka Allah akan memperbaiki dunia dan akhiratnya; Dan jika mereka merendahkan dua golongan ini, maka rusaklah agama dan akhirat mereka."_

8⃣ Ucapan *Al Hasan Al Bashry _-rahimahullah-_*:

"إنَّ العبد لا يزالُ بخيرٍ ما كانَ لهُ واعظٌ مِنْ نفسه وكانت المحاسبة مِن همِّه"

_"Sesungguhnya seorang hamba terus menerus berada dalam kebaikan selama ia menjadi penasehat bagi dirinya, dan menjadi penghitung ambisinya."_

9⃣ Ucapan *Salman Al Farisi _-radhiyallahu 'anhu-_*:

" لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا بَقِيَ الأَوَّلُ حَتَّى يَتَعَلَّمَ الآخَرُ ، فَإِذَا ذَهَبَ الأَوَّلُ قَبْلَ أَنْ يَتَعَلَّمَ الآخَرُ فَذَاكَ حِينَ هَلَكُوا "

_"Terus menerus manusia dalam kebaikan selama masih ada generasi awal yang mengajari generasi setelahnya, dan jika generasi awal telah pergi sebelum mengajarkan generasi setelahnya, maka ketika itulah mereka binasa."_

🔟 Ucapan *Al Hasan Al Bashry _-rahimahullah-_*:

"لا يزالُ العبدُ بخيرٍ ما كانَ يبتغي وجهَ اللهِ، ويعملُ بسنّةِ رسولِ اللهِ"

_"Terus menerus seorang hamba dalam kebaikan selama mereka mengharapkan wajah Allah dan beramal dengan sunnah Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam-."_

*Wallohu a'lam*

••••══════ ❁✿❁ ══════••••
✍🏽 *Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy _hafidzahullãh_*

_________
📞Daftar Grup WhatsApp:
-081242424 550 (Akhwat)
-081242424 340 (Ikhwah)

_________________
📲Wa Silsilah Durus Linnisa📚

Jumat, 24 Juni 2016

Sepatu orang lain

*SEPATU ORANG LAIN*

Ketika kita hanya mampu membeli tas tangan seharga Rp 500 ribu sementara kawan kita membeli tas tangan seharga Rp 5 juta,  kita bilang kawan kita berlebihan. Padahal ia belanja tak pakai uang kita.
Ternyata ia sudah berhemat untuk tidak membeli tas seharga Rp 40 juta yang sanggup ia beli.

Ketika kita hanya mampu hidup selalu di dekat suami,sementara kawan kita berpisah jarak dan waktu dengan suaminya, kita bilang kawan kita gegabah. Kita bilang ia menggadaikan rumah tangga demi materi.
Ternyata ia tetap hidup rukun dan bahagia dalam perjuangan rumah tangganya.

Ketika kita hanya mampu menjadi ibu rumah tangga,sementara kawan kita memilih bekerja sebagai pegawai, kita bilang ia menggadaikan masa depan anak.
Ternyata ia bangun lebih pagi dari kita, belajar lebih banyak dari kita, berbicara lebih lembut pada anaknya, dan berdoa lebih khusyuk memohon pada ALLAH untuk penjagaan anak-anaknya.

Ketika kita hanya mampu mengatur uang belanja Rp 1 juta sebulan,sementara kawan kita bercerita pengeluaran belanja bulanannya sampai Rp 10 juta , kita bilang ia boros. Padahal ia tak pernah berhutang pada kita. Pinjam uang pun tidak.
Ternyata mereka sedekah lebih banyak dari uang belanjanya.
Ternyata mereka tak pernah lupa membayar zakat.

Siapa yang rugi?
Kita...
Belum-belum sudah mudah menilai. Bisa jadi malah berburuk sangka. Padahal kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya orang lain hadapi, orang lain lakukan, di luar sepengetahuan kita.

Saudaraku...

● Jangan mengukur sepatu orang lain dengan kaki kita.
● Jangan pernah mengukur kehidupan orang lain dengan ukuran hidup kita.
● Jangan menggunakan kacamata kita utk menilai orang lain, penampilan luar belum tentu mencerminkan sifat aslinya.
● Jangan sibuk mengurusi urusan orang lain, apalagi ketika kita tidak tahu apa-apa tentang hal tsb.

Mungkin itulah kenapa sepatu kaca Cinderella _only fits for her_.

*_Every life we're living only has one size for each of us._*

Sibuklah memperbaiki diri sendiri, bukan menilai orang lain. Karena hanya dengan diri sendiri menjadi lebih baik lah maka orang-orang di sekitar kita akan menerima dampak positifnya, dan dunia pun akan menjadi lebih baik...

Selamat menggapai rahmat Allah di bulan Ramadhan ini, saudara/ri-ku tercinta...

Senin, 20 Juni 2016

tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan

BBG Al ilmu:
Bismillaah #sharing

🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃

Berikut *tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan* yang Arrahmah kutip dari Syaikh Tawfique Chowdhury, CEO Merci Mission, dan diterjemahkan oleh Ustadz H.Hilman Rosyad, Lc.

Bismillaah...

1. Mulailah dengan NIAT YANG BERSIH DAN TULUS. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar2 ingin memperbaikinya, masih ada waktu!

2. Hari ini, bacalah tafsir surat Al-Qadr, dan pahami apa yg sesungguhnya terjadi pada Lailatul Qadr. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya in syaa ALLAH.

3. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai Laylatul Qadr terlewati begitu saja.

4. Jangan ikut-ikutan dengan perayaan-perayaan atau kegiatan-kegiatan yang diada-adakan (bid’ah) oleh kelompok-kelompok tertentu. Ikutilah sunnah Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam. Tuntunan beliau adalah: “Barangsiapa yang berjaga (tidak tidur) dan berdoa pada malam Lailatul Qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”

5. Hafalkan doa malam Lailatul Qadr yang diajarkan Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wasallam ini :

ALLAAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA' FU'ANNII...
(Yaa Allah, Engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).

6. Siapkan DAFTAR PENDEK DOA-DOA UNTUK DIPANJATKAN.
Ingat, ini adalah WAKTU YANG SANGAT ISTIMEWA bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir! Pilihlah doa doa terbaik untuk agamamu, dunia akhiratmu dan keluargamu. Jangan lupakan saudara-saudaramu Muslimin yang tengah kesusahan di berbagai belahan dunia.

7. Sempatkan tidur siang sejenak jika memungkinkan. Jagalah perutmu agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isya dan tarawih sekadar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk beribadah.

8. Jangan lupakan keluargamu! Rasulullah membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa.
Siapkan, semangati dan motivasi mereka!

9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian (khusus di rumah untuk wanita) ketika beribadah.

10. Pilihlah spot khusus yang kondusif untuk beribadah, apakah itu di masjid atau di rumah. Letakkan sajadah, mushaf dan air minum sehingga kita tidak perlu beranjak dari sana jika perlu minum.

11. Ini BUKAN malam untuk pasang status (misalnya : “Alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepada-NYA malam ini” dsb) di FB atau media sosial apapun. Biarlah itu jadi rahasia indah antara hamba dengan Rabb-nya. Maka, matikan dulu HP, tablet dan komputer. Putuskan dulu hubungan dengan dunia, dan nikmati jalinan hubungan dengan al-‘Afuww!

12. Jika mengantuk, maka variasikan bentuk ibadah antara shalat, bermunajat dan membaca Qur’an. Lakukan bergantian. Jangan habiskan malam untuk mendengarkan ceramah atau tilawah, atau kalau sangat ngantuk, dengarkan sebentar saja untuk mengusir kantuk.

13. SABAR adalah kuncinya. 10 malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau altifitas lainnya. Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah ALLAH telah menganugrahimu dengan kesempatan berharga (akan luasnya ampunan)yang mungkin saja tidak datang lagi. Bukankah kita akan BERLARI walau apapun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa INI ADALAH RAMADHAN TERAKHIR KITA DAN SURGA HANYA SELANGKAH LAGI?

14. Ini yang paling penting : HUSNUDZON lah KEPADA ALLAH. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapan-NYA. Jangan biarkan keragu-raguan dan prasangka buruk menjauhkanmu dari Arrahman Arrahiim.

Allaahumma ballighna lailatal qadr. Aamiin...

Semoga bermanfaat

🍃🍂Bbg Al-Ilmu

*KEHIDUPAN SEHARI-HARI YANG ISLAMI*

⭐⭐⭐ *KEHIDUPAN SEHARI-HARI YANG ISLAMI* ⭐⭐⭐

✍🏻 *Ustadz Fariq Gasim Anuz* _hafidzohulloh_

Saudaraku....

Dengan penuh pengharapan bahwa kebahagian dunia dan akhirat yang akan kita dapatkan, maka  kami sampaikan risalah yang berisikan pertanyaan- pertanyaan ini kehadapan anda untuk direnungkan dan di jawab dengan perbuatan.

Pertanyaan-pertanyaan ini sengaja kami angkat kehadapan anda dengan harapan yang tulus dan cinta karena *Allah* _Subhanahu wa Ta'ala_, supaya  kita  bisa mengambil  mannfaat dan faedah yang banyak darinya, disamping itu sebagai bahan kajian untuk melihat diri kita, sudah sejauh mana dan ada dimana posisinya selama ini.

Saudaraku...

Risalah ini dinukilkan dari buku saku yang sangat bagus dan menawan yaitu *Zaad Al-Muslim Al-Yaumi* (Bekalan Muslim Sehari-hari) dari hal. 51 - 55, bab _Hayatu Yaumi Islami_ oleh *Syaikh Abdullah bin Jaarullah Al Jarullah* _rahimahullah_ dan diterjemahkan oleh saudara kita *Fariq Gasim Anuz* semoga Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ membalasnya dengan pahala dan surganya.  

☀ *Kehidupan Sehari-hari Yang Islami* :

✅1. Apakah anda selalu shalat Fajar berjama'ah di masjid setiap hari .?  

✅ 2. Apakah anda selalu menjaga Shalat yang lima waktu di masjid .?

✅ 3. Apakah anda hari ini membaca Al-Qur'an .?

✅ 4. Apakah anda rutin membaca Dzikir setelah selesai melaksanakan Shalat wajib .?  

✅ 5. Apakah anda selalu menjaga Shalat sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Shalat wajib .?  

✅ 6. Apakah anda (hari ini) Khusyu dalam Shalat, menghayati apa yang anda baca .?  

✅ 7. Apakah anda (hari ini) mengingat Mati dan Kubur .?  

✅ 8. Apakah anda (hari ini) mengingat hari Kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya .?  
✅ 9. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sebanyak tiga kali, agar memasukkan anda ke dalam Surga .? Maka sesungguhnya barang siapa yang memohon demikian, Surga berkata :"Wahai Allah Subhanahu wa Ta'ala masukkanlah ia ke dalam Surga".

✅ 10. Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali .? Maka sesungguhnya barangsiapa yang berbuat demikian, neraka berkata :"Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka". (Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya :"Barangsiapa yang memohon Surga kepada Allah sebanyak tiga kali, Surga berkata :"Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam Surga. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata :"Wahai Allah selamatkanlah ia dari neraka". (Hadits Riwayat Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami No. 911. Jilid 6).

✅ 11. Apakah anda (hari ini) membaca hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam .?

✅ 12. Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik .?  

✅ 13. Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau .?  

✅ 14. Apakah anda (hari ini) menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala .?  

✅ 15. Apakah anda selalu membaca Dzikir pagi dan sore hari .?

✅ 16. Apakah anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas dosa-dosa (yang engkau perbuat -pen) .?

✅ 17. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati Syahid .? Karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya :"Barangsiapa yang memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati syahid, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur". (Hadits Riwayat Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al-Hakim dan ia menshahihkannya).  

✅ 18. Apakah anda telah berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar ia menetapkan hati anda atas agama-Nya. ?

✅ 19. Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di waktu-waktu yang mustajab .?  

✅ 20. Apakah anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama .? (Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang dipahami oleh para Shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar, pent).  

✅ 21. Apakah anda telah memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah .? Karena setiap mendo'akan mereka anda akan mendapat kebajikan pula.  

✅ 22. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala (dan bersyukur kepada-Nya, pent) atas nikmat Islam .?  

✅ 23. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya .?

✅ 24. Apakah anda hari-hari ini telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya .?  

✅ 25. Apakah anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi, dan berusaha untuk marah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala saja .?

✅ 26. Apakah anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri .?

✅ 27. Apakah anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala .?  

✅ 28. Apakah anda telah menda'wahi keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri anda .?  

✅ 29. Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua .?  

✅ 30. Apakah anda mengucapkan "Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji'uun" jika mendapatkan musibah .?  

✅ 31. Apakah anda hari ini mengucapkan do'a ini : " Allahumma inii a'uudubika an usyrika bika wa anaa a'lamu wastagfiruka limaa la'alamu = Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui". Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil. (Lihat Shahih Al-Jami' No. 3625).  

✅ 32. Apakah anda berbuat baik kepada tetangga .?  

✅ 33. Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki .?  

✅ 34. Apakah anda telah membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya .?  

✅ 35. Apakah anda takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hal penghasilan, makanan dan minuman, serta pakaian .?
 
✅ 36. Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan .?

Saudaraku ..

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas *dengan perbuatan*, agar kita  menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat, inysa Allah.

📚Sumber: *Zaad Al-Muslim Al-Yaumi* (Bekalan Muslim Sehari-hari) dari hal. 51 - 55, bab _Hayatu Yaumi Islami_ oleh *Syaikh Abdullah bin Jaarullah Al Jarullah* _rahimahullah_ dan diterjemahkan oleh *Ustadz Fariq Gasim Anuz* _hafidzohulloh_

➖➖➖
  
Repost by :  
👥 *SOBAT MUSLIM* group sharing kajian2 islam via WhatsApp & Telegram khusus _ikhwan_~(laki-laki)~   
📱 Admin: +62 853-1028-3995 (utk bergabung silahkan kirim pesan via WA / TG dg format: Daftar#Nama#Kota Domisili)  
📮 Join Channel Telegram *SOBAT MUSLIM* di : https://goo.gl/g64jcQ

Sabtu, 18 Juni 2016

Membedakan Darah Haid dan Istihadhah (Syariat dan Medis)

Membedakan Darah Haid dan Istihadhah (Syariat dan Medis)
------------------------------------------------

Haid adalah suatu hal yang sudah diketahui oleh wanita balighah, mungkin ada yang belum mengenal istilah istihadhah. Jika haid tidak boleh shalat dan puasa atau yang dilarang syariat sedangkan istihadhah tetap melakukan hal tersebut. Para ulama mendefinisikan istihadhah sebagai berikut:

Imam An-Nawawi menjelaskan,

جريان الدم من فرج المرأة في غير اوانه وأنه يخرج من عرق

“Isihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita yang bukan pada waktunya dan keluar dari urat/pembuluh.”[1]

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan,

استمرار الدم على المرأة بحيث لا ينقطعُ عنها أبدًا أو ينقطعُ عنها مدة يسيرة كاليوم واليومين في الشهر

“Darah yang terus menerus keluar dari seorang wanita dan tidak terputus selamanya atau terputus sehari dua hari dalam sebulan.”[2]

Jadi Istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita terus-menerus dengan (kondisi pertama) keluar terus menerus tanpa henti atau (kondisi kedua) keluar terus menerus dan berhenti sebentar

Dalil kondisi pertama:

Yaitu keluar terus menerus adalah hadits seorang sahabat wanita yang selalu istihadhah dan tidak pernah suci.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha bahwa Fatimah binti Abu Hubaisy berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

يَا رَسُوْلَ الله إِنِّي أُسْتَحَاضُ. وفي رواية: أُسْتَحَاضُ فَلاَ أَطْهُر

“Ya Rasulullah, sungguh aku ini tak pemah suci”.[3] Dalam riwayat lain “Aku mengalami istihadhah maka tak pemah suci. ”

Dalil kondisi kedua:

Yaitu darah terus-menerus keluar dan berhenti sebentar. Dari Hamnah binti Jahsy ketika datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata,

يَا رَسُوْلَ الله إِنِّي أُسْتَحَاضُ حَيْضَةً كَبِيْرَةً شَدِيْدَةً رواه أحمد وأبو داود والترمذي وصحح، ونقل عن الإمام أحمد تصحيحه وعن البخاري تحسينه

“Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami Istihadhah yang deras sekali.”[4]

 

Secara medis  ini yang disebut dengan Dysfunctional uterine bleeding (DUP) atau perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan tidak normal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon tanpa kelainan organ. Menurut penelitian sekitar 90% terjadi bukan pada siklus haid dan 10% pada siklus haid.

Penyebabnya masih belum diketahui secara jelas bisa jadi karena:

-Stres dan tekanan

-kegemukan atau terlalu kurus

-Pengginaan alat kontrasepsi atau alat kontrasepsi dalam rahim (spiral)

-Penyakit yang terkait rahim semisal tumor, infeksi dan kelainan pembekuan darah

Jadi istihadhah adalah murni perdarahan sebagaimana kita berdarah jika luka sedangkan haid adalah darah hasil peluruhan lapisan atas pada dinding rahim secara perlahan-lahan. Sehingga kita akan paham perbedaan darah tersebut

Ulama menjelaskan perbedaan darah haid dan istihadhah dengan cara tamyiz (membedakan)[5]:

-Warnanya: Darah haid umumnya hitam sedangkan darah istihadhah umumnya merah segar.

-Konsistensinya: Darah haid sifatnya keras dan kaku sedangkan istihadhah lunak/empuk.

-Baunya:. Darah haid beraroma busuk/tidak enak sedangkan istihadhah tidak busuk karena merupakan darah biasa karena terputusnya urat/pembuluh

-Membeku: Darah haid tidak membeku sedangkan darah istihadah membeku ketika keluar seperti darah biasa

-Kekentalannya:  Darah haid kental sedangkan darah istihadlah kurang kental

 

Ulama menjelaskan ada dua cara membedakannya yaitu dengan tamyiz (membedakan) dan dengan aadat (mengetahui dari kebiasaan haid)

Karenanya ulama menjelaskan ada tiga keadaan wanita istihadhah[6]

Kondisi pertama:

Dia tahu kebiasaan siklus haid sebelumnya dan lama haidnya dengan teratur, maka dia berpatokan dengan kebiasaan tersebut.

Misalnya: setiap bulan biasa haid teratur haid setiap tanggal 5 selama 7 hari, maka ketika istihadhah ia mengalami haid tanggal sekian

Dari Aisyah radihallahu ‘anha bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

يَا رَسُوْلَ الله إِنِّي أُسْتَحَاضُ فَلاَ أَطْهُر أَفَأَدَعُ الصَّلاَةَ؟ (( قَالَ: لاَ، إِنَّ ذَلَكَ عِرْقٌ، وَلَكِنْ دَعِي الصَّلاَةَ قَدْرَ الأَيَّامِ الَّتِيْ كُنْتَ تَحِيْضِيْنَ فِيْهَا ثُمَّ اغْتَسِلِيْ وَصَلِّيْ )) .. رواه البخاري

“Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah aku meninggalkan shalat? Nabi menjawab: Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun tinggalkan shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah dan lakukan shalat. “[7]

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ummu Habibah binti Jahsy,

امْكُثِيْ قَدْرَ مَا كَانَتْ تَحْبِسُكِ حَيْضَتُكِ ثُمَّ اغْتَسِلِيْ وَصَلِّيْ

“Diamlah (jalani haid) selama masa haid yang biasa menghalangimu, lalu mandilah dan lakukan shalat. ”[8]

 

Kondisi kedua:

Tidak diketahui kebiasaan siklus haid sebelumnya, kemudian mengalami istihadhah, maka gunakan tamyiz (membedakan) ciri darah haid dan istihadhah sebagaimana di atas

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Fatimah binti Abu Hubaisy,

إِذَا كَانَ دَمُ الحَيْضَةِ فَإِنَّهُ أَسْوَدُ يُعْرَفُ، فَإِذَا كَانَ ذَلِكَ فَأَمْسِكِيْ عَن الصَّلاَةِ، فَإِذَا كَانَ الآخَرُ فَتَوَضَّئِيْ وَصَلِّيْ فَإِنَّمَا هُوَ عِرْقٌ … رواه أبو داود والنسائي وصححه ابن حبان والحاكم

“Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui, Maka tinggalkan shalat, tetapi jika selain itu cirinya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena itu darah penyakit.”[9]

 

Kondisi ketiga:

Tidak diketahui waktu yang jelas kebiasaan haid sebelumnya (mungkin karena hadi tidak teratur) dan tidak bisa juga membedakan apakah darah haid atau darah istihadhah. Maka ia mengikuti siklus kebiasaan haid wanita di keluarganya dan sekitarnya. Umumnya 6-7 hari

Berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy radhiallahu ‘anha bahwa ia berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

يَا رَسُوْلَ الله إِنِّي أُسْتَحَاضُ حَيْضَةً كَبِيْرَةً شَدِيْدَةً فَمَا تَرَى فِيْهَا قَدْ مَنَعَتْنِي الصَّلاَةَ وَالصِّيَامَ، فَقَالَ: (( أَنْعَتُ لَكِ (أَصِفُ لَكِ اسْتِعْمَالَ) الكُرْسُفَ (وهو القطن) تَضَعِيْنَهُ عَلَى الفَرجِ فَإِنَّهُ يُذْهِبُ الدَّمَ )) قَالَتْ: هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ. وَفِيْهِ قَالَ: (( إِنَّمَا هَذَا رَكْضَةٌ مِنْ رَكَضَاتِ الشَّيْطَان، فَتَحِيْضِيْ سِتَّةَ أَيَّامٍ أَوْ سَبْعَةَ فِيْ عِلْمِ الله تَعَالَى، ثُمَّ اغْتَسِلِيْ حَتَّى إِذَا رَأَيْتِ أَنَّكِ قَدْ طَهُرْتِ وَاسْتَنْقَيْتِ فَصَلِّي أَرْبَعًا وَعِشْرِيْنَ أَوْ ثَلاَثًا وَعِشْرِيْنَ لَيْلَةً وَأَيَّامَهَا وَصُوْمِيْ )) .. رواه أحمد وأبو داود والترمذي وصححه، ونقل عن أحمد أنه صححه وعن البخاري أنه حسنه.

“Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami istihadah yang deras sekali. Lalu bagaimana pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa? Beliau bersabda: “Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan melekatkannya pada farji, karena hal itu dapat menyerap darah”. Hamnah berkata: “Darahnya lebih banyak dari itu”. Nabipun bersabda: “Ini hanyalah salah satu usikan syetan. Maka hitunglah haidmu 6 atau 7 hari menurut ilmu Allah Ta’ala lalu mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci, kemudian shalatlah selama 24 atau 3 hari, dan puasalah.”[10]

Catatan: perhatikan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pilihan 6 atau 7 hari, maksudnya agar ia berijtihad dan menyesuaikan dengan adat kebiasaan wanita sekitarnya. Jika mereka umumnya biasa 6 hari maka 6 hari, jadi bukan dipilih seenaknya.

Darah setelah operasi rahim

Wanita bisa menjalani operasi rahim karena keadaan tertentu. Ini dibahas oleh syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dan belaiu merincinya[11]:

1.Wanita tidak mungkin lagi haid, misalnya menjalani operasi pengangkatan rahim secara total

Dan secara medis memang tidak mungkin haid karena rahim sudah tidak ada, maka hukum darah yang keluar adalah darah flek dan bukan darah istihadhah

2.Darah keluar terus-menerus setelah operasi (bukan operasi pengangkatan total rahim)

Maka ini berlaku hukum darah istihadhah karena darah keluar secara terus-menerus.

 

Demikian semoga bermanfaat

@laboratorium RS Manambai, Sumbawa Besar  – Sabalong Samalewa

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

 

 

 

[1] Syarh Shahih Muslim 4/17, Dar Ihya’ At-Turast, Syamilah

[2] Risalah fid Dimaa’ At-thabi’iyyah hal 39, Kementrian Dakwah Saudi, Syamilah

[3] HR. Bukhari

[4] HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi dan menshahihkannya

[5] AL-Istihadhah karya syaikh Abdullah Hamud Al-Farih, sumber: http://www.alukah.net/sharia/0/89767/

[6] Rangkuman Risalah fid Dimaa’ At-thabi’iyyah hal 40, Kementrian Dakwah Saudi, Syamilah

[7] HR. Bukhari

[8] HR. Muslim

[9] HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim

[10] HR. Ahmad,Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Menurut Ahmad dan At-Tirmidzi hadits ini shahih, sedang menurut Al-Bukhari : Hasan

[11] Rangkuman Risalah fid Dimaa’ At-thabi’iyyah hal 45, Kementrian Dakwah Saudi, Syamilah

Shared from Muslim Afiyah for android h[disingkat oleh WhatsApp]