Minggu, 20 September 2015

Catatan Ustadz Najmi Umar Bakkar

Catatan Ustadz Najmi Umar Bakkar

* Salafi Bukanlah Sekte, Aliran, Partai atau Organisasi Massa *

��� Sebagian orang mengira Salafi adalah sebuah sekte, aliran dll sebagaimana :

✏ Jama’ah Tabligh
✏ Ahmadiyah
✏ Naqsabandiyah
✏ LDII dll

atau sebuah organisasi massa sebagaimana

✏ NU
✏ Muhammadiyah
✏ PERSIS
✏ Ikhwanul Muslimin
✏ Hizbut Tahrir dll

❗❗TANGGAPAN :

● Ini adalah salah kaprah...!

💺 Salafi bukanlah sekte, aliran, partai atau organisasi massa dll.

💺 Namun salafi adalah manhaj (metode beragama), yaitu berusaha mengikuti orang-orang terdahulu dalam cara beragama mereka yaitu Rasulullah, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dst dari para ulama yang telah mengikuti mereka dengan baik.

💺 Salafi suka menjelaskan bahwa cara beragama harus berdasarkan dalil-dalil yang shohih, ada contohnya atau pernah diamalkan atau dipahami oleh Rasul dan para sahabatnya, para tabi'in dan ulama-ulama yang mengikuti jejak mereka, karena cara seperti itulah yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya dalam beragama.

💺 Sedangkan firqah-firqah lain umumnya beragama berdasarkan tradisi, budaya, adat atau kebiasaan masyarakat setempat atau dengan perasaan, akal-akalan atau tergantung kepada kepentingan partainya atau organisasinya yang tidak ada dalilnya atau menyelisihi Al-Qur'an, al-Hadits dan apa yang diamalkan dan dipahami oleh para sahabat Nabi dst.

💺 Salafi selalu menerangkan kepada ummat bahaya kesyirikan, macam-macamnya, menyeru untuk menjauhi syirik dan pelakunya, sehingga menjadi jelas dan terang antara syirik dan tauhid dan antara ahli syirik dan ahli tauhid.

💺 Salafi juga suka menerangkan kepada ummat bahaya-bahaya bid'ah, macam-macam bid'ah, siapa saja yang disebut ahli bid'ah. Menerangkan kepada umat pentingnya mempelajari dan mengamalkan sunnah sehingga menjadi jelas antara ahli bid'ah dan ahlussunnah.

💺 Sehingga semua orang di seluruh pelosok dunia dimanapun dan kapanpun adalah seorang salafi jika ia beragama Islam dengan mengikuti manhaj salaf tanpa dibatasi keanggotaan.

Sebagian orang juga mengira dakwah Salafiyyah adalah gerakan yang dicetuskan dan didirikan oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.

❗Ini pun kesalahan besar❗❗ !

💺 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang hidup pada 3 abad yang lalu berdakwah dengan mengajak umat Islam khususnya di jazirah arab untuk kembali kepada cara beragama yang benar dengan mengikuti manhaj salaf.

💺 Tetapi penjajah Inggris dan kaum muslimin pada waktu itu yang masih terus bergelimang dengan kesyirikan dan kebid'ahan tidak menyukai bahkan mereka menentangnya. Lalu mereka pun menamakan para pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Wahabi.

💺 Ini kekeliruan besar. Karena al-Wahhab adalah salah satu dari asmaa-ul husna (nama-nama Allah yang baik). Dan Syaikh pun tidak pernah menamakan dirinya dan pengikutnya dengan Wahabi.

💺 Mereka sekedar mengajak ummat Islam kembali kepada kemurnian Islam. Dan sampai sekarang istilah Wahabi disandarkan kepada siapa saja yang mendakwahkan cara beragama yang benar atau sering disebut dengan istilah salafi.

Dijelaskan oleh Syaikh ‘Ubaid yang ringkasnya :

🍁 Dakwah salafiyyah tidak didirikan oleh seorang manusia pun.

🍁 Bukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama saudaranya Imam Muhammad Bin Su’ud

🍁 Tidak juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya

🍁 Bukan pula oleh Imam Mazhab yang empat

🍁 Bukan pula oleh salah seorang tabi’in, bukan pula oleh sahabat, bukan pula oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam

🍁 Dan bukan didirikan oleh seorang Nabi pun, melainkan dakwah Salafiyah ini didirikan oleh Allah Ta’ala

➡ Karena para Nabi dan orang sesudah mereka menyampaikan syariat yang berasal dari Allah Ta’ala

➡ Oleh karena itu, tidak ada yang dapat dijadikan rujukan melainkan nash dan ijma' (Ushul Wa Qowaid Fii Manhajis Salaf)

🌷 Oleh karena itu, dalam dakwah Salafiyyah tidak ada :

□ Ketua umum Salafi
□ Salafi Cabang Jogja ( ed : atau daerah lain nya )
□ Salafi Daerah
□ Tata tertib Salafi
□ AD ART Salafi
□ Alur Kaderisasi Salafi
□ Dan tidak ada muassis (tokoh pendiri) Salafi
□ Tidak ada pendiri Salafi melainkan Allah dan Rasul-Nya
□ Tidak ada AD-ART Salafi melainkan Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para Shahabat

Wallahul Muwaffiq (NUB)

3 doa yang janganlah kau lupakan dalam sujud

Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz -semoga Allah merahmatinya- berkata :

▶ Merupakan 3 doa yang janganlah kau lupakan dalam sujud

💝1.Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah

١. اللهم إني أسألك حسن الخاتمة

Allahumma inni as'aluka khusnal khotimah

Artinya : " Ya Allah aku meminta kepada-MU khusnul khotimah "

💝2.Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat

٢. اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت

Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut

Artinya:  " Ya Allah aku berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat ".

💝.Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas Agamanya.

٣. اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'ala diinik

Artinya: " Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU ".

▶Kemudian saya sampaikan, jika kau sebarkan perkataan ini, dan kau berniat baik denganya ,maka semoga menjadikan mudah urusan urusanmu di dunia dan akhirat,

❗Peringatan: lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke Surga Allah.

▶Dan berkata Syeikh Khalid : ulangilah...

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الذي لا إله الا هو الحيى القيوم و وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Astagh-firullahulladzi laa ilaaha illa huwal khayyul qoyyumu wa atuubu ilaih ، ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang mana tiadalah sesembahan dialah yang maha hidup dan abadi dan aku bertobat kepada-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”

Maka dengan izin Allah kau  akan lihat kejaiban dari diredakanya kekhawatiranmu dan dimudahkanya urusanmu,

▶Janganlah kau sembunyikan keutamaan (dzikir)  kirimkanlah kepada orang-orang yang kau sayangi...

▶Setiap nafas pada menit kehidupan kita, tidaklah akan kembali...

Maka Jadikanlah dirimu merasakan manisnya  beristighfar...

▶Yaa Allah Jadikanlah nasehatku ini shodaqoh jariyah bagiku dan kedua orang tuaku dan untuk seluruh umat muslimin.

Madinah Munawwarah , Selasa, 1 Dzulhijjah 1436 H / 15 September 2015 M , 09:03

-Abu Utsman AAS-
@AffanAliSungkar

Rabu, 09 September 2015

AMALAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

🌋 AMALAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

📌 Sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah adalah musim kebaikan. Sudah selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang lebih terhadapnya. Sudah sewajarnya setiap muslim meningkatkan amal shalihnya pada waktu tersebut, melebihi ama shalihnya pada waktu yang lain.

👉 Seorang ulama tabi’in, Abu Utsman Abdurrahman bin Mull an-Nahdi (wafat tahun 95 H) berkata, “Generasi salaf (sahabat) sangat memuliakan puluhan hari yang tiga; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, dan sepuluh hari pertama Muharram.”

📎 Keutamaan beramal di sepuluh hari pertama Dzul Hijjah diterangkan dalam hadits Ibnu ‘Abbasradhiyallahu ‘anhuma berikut :

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.“

(HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

👉 Adapun amalan yang selayaknya dilakukan oleh setiap muslim yang memiliki kemampuan pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini adalah sebagai berikut :

1⃣ Haji dan Umrah

📎 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Satu umrah ke umrah lainnya menjadi penghapus dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal untuknya selain surga.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

👉 Haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan ikhlas demi meraih ridha Allah dan dikerjakan sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Ciri utamanya adalah keimanan, ketakwaan, dan amal shalih pelakunya setelah mengerjakan haji mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.

2⃣ Shaum Sunnah

👉 Yaitu shaum sunnah antara tanggal 1-9 Dzul Hijjah. Minimal mengerjakan shaum sunnah Arafah tanggal 9 Dzulhijjah bagi selain jama’ah haji.

👉 Shaum sunnah adalah amal shalih yang sangat dicintai oleh Allah. Allah bahkan menganggap Dzat-Nya sebagai pemilik khusus shaum, dan Allah sendiri yang akan memberikan balasannya.

📎 Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Allah Ta'ala berfirman :

“Semua amal anak manusia untuk dirinya sendiri, kecuali shaum, karena sesungguhnya shaum itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

👉 Jika kita tidak mampu memperbanyak shaum sunnah pada sembilan hari pertama bulan Dzul Hijjah ini, maka setidaknya kita melaksanakan shaum hari Arafah pada tanggal sembilan Dzul Hijjah.

📎 Rasulullah Shallallahu 'alaihi bersabda tentang keutamaan shaum hari Arafah :

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

“Shaum hari Arafah, aku mengharap Allah menghapuskan dengannya dosa satu tahun sebelumnya dan dosa satu tahun sesudahnya.”
(HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

3⃣ Shalat Wajib Lima Waktu Secara Berjama’ah Di Masjid Dan Memperbanyak Shalat Sunnah

👉 Sebaiknya setiap muslim menjaga pelaksanaan shalat sunnah Rawatib, shalat Dhuha, shalat Tahajud, shalat Witir, shalat tahiyatul masjid, dan shalat sunnah lainnya.

📎 Dalam hadits qudsi Allah Ta'ala berfirman :

“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.”
(HR. Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)

4⃣ Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan Dzikir

👉 Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan dzikir pada sepuluh hari pertama Dzul Hijjah berdasarkan firman Allah Ta'ala :

“Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.”
(QS. Al-Haj (22): 28)

📎 Dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ ، وَالتَّكْبِيرِ ، وَالتَّحْمِيدِ

“Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal kebaikan pada hari tersebut lebih dicintai oleh Allah, melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini. Maka hendaklah kalian memperbanyak tahlil, takbir, dan tahmid.”
(HR. Ahmad)

📎 Imam Bukhari berkata :

“Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. Keduanya mengumandangkan takbir, maka orang-orang mengikuti keduanya dalam mengumandangkan takbir.

Ibnu Umar juga mengumandangkan takbir dari dalam tendanya di Mina, maka jama’ah masjid yang mendengarnya ikut mengumandangkan takbir.

Mendengar hal itu, orang-orang di Pasar ikut mengumandangkan takbir, sehingga Mina bergemuruh dengan suara takbir.

Pada hari-hari tersebut, Ibnu Umar mengumandangkan takbir di Mina, setelah shalat wajib, di atas kasur, tenda, tempat duduk, dan jalan yang dilaluinya. Ia bertakbir pada seluruh hari tersebut.”

👉 Takbir hari raya Idul Adha ada dua bentuk, yaitu muthlaq dan muqoyyad :

🔘 Muthlaq

Artinya umum tanpa terkait waktu, hendaklah memperbanyak takbir kapan dan di mana saja, kecuali di tempat-tempat yang terlarang melafazkan dzikir, yaitu di WC dan yang semisalnya. Takbir muthlaq Idul Adha dimulai sejak awal Dzul Hijjah sampai akhir hari Tasyriq.

🔘 Muqoyyad

Artinya terkait dengan sholat lima waktu, yaitu bertakbir setiap selesai sholat lima waktu, dimulai sejak ba’da Shubuh hari Arafah sampai ba’da Ashar di akhir hari Tasyriq.

🔘 Disunnahkan mengeraskan takbir bagi laki-laki dan dipelankan bagi wanita, dan disunnahkan bertakbir di perjalanan ketika menuju tempat sholat ‘Ied.

5⃣ Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban.

📎 Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضّحي فليمسك عن شعره وأظفاره

"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah ( tanggal 1 Dzul Hijjah ) dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".

📎 Dalam riwayat lain :

فلا يأخذ من شعره ولا من أظفاره حتى يضحي

"Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban".

👉 Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya.

📎 Firman Allah :

وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّه

"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...".

[al-Baqarah/2 : 196].

👉 Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

6⃣ Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya

👉 Diantara syi’ar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adh-ha adalah pelaksanaan shalat ‘id, yang dilakukan di tempat lapang dan terbuka, yang dihadiri oleh kaum muslimin. 

Shalat 'Ied disyari'atkan bagi pria maupun wanita, bahkan wanita yang padanya ada halangan sekalipun diperintahkan untuk keluar menuju tempat shalat.

Dari Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha berkata :

أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلَاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِحْدَانَا لَا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengeluarkan mereka pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adh-ha, yaitu para gadis, wanita-wanita yang sedang haidh, dan para wanita pingitan. Adapun para wanita haidh maka dia harus menjauhi shalat. Hendaknya mereka semua menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslimin.

Maka aku (Ummu ‘Athiyyah) berkata : Wahai Rasulullah, ada di antara kami tidak memiliki jilbab?

Maka beliau (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ) menjawab : Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbab kepadanya. ( Muttafaqun ‘alaihi )

👉 Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyari'atkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.

7⃣. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq

👉 Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung.

📎 Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :

وقد ثبت أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى بكبشين أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبّر ووضع رجله على صفاحهما

"Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu".

[Muttafaqun 'Alaihi]

8⃣ Sedekah

👉 Sedekah secara umum hukumnya sunnah, dan nilai kesunnahannya pada sepuluh hari pertama bulanDzulhijjah ini semakin kuat.

📎 Allah Ta'ala berfirman (yang artinya) :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

(QS. Al-Baqarah (2): 261

9⃣ Bertaubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa

👉 Termasuk yang ditekankan pula di awal Dzul Hijjah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat serta meninggalkan tindakan zholim terhadap sesama.

🔟 Banyak Beramal Shalih

👉 Selain amalan-amalan di atas, terdapat banyak amalan yang selayaknya digalakkan, antara lain :

Membaca Al-Qur’an, Membaca istighfar, Berbakti kepada orang tua, Menyambung tali kekerabatan, Menyebar luaskan salam, Memberikan makanan, Mendamaikan dua pihak yang bersengketa, Amar ma’ruf dan nahi munkar, Menjaga lisan dan kemaluan, Berbuat baik kepada tetangga, Memuliakan tamu, Memberi nafkah kepada keluarga, Mengasuh anak yatim, Menengok orang sakit, Membantu kesulitan orang lain, Menunaikan amanat, Mengembalikan barang titipan, Melunasi hutang, Dan lain sebagainya.

👉 Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama.

👉 Semoga bermanfaat serta kita dapat melewati sepuluh pertama bulan Dzul Hijjah ini dengan meraih pahala yang berlimpah, insyaAllah.

🍃 Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

🍃 Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna
Wallahu a’lam bish-shawab
______
✒Penyusun : 
Abu Syamil Humaidy حفظه الله تعالى

Cuplikan dari kajian berjudul Kran Kebaikan

Copas dr wa Sekertaris Ponpes Assunnah Cirebon...

💐 Cuplikan dari kajian berjudul Kran Kebaikan 💐

“Ada seorang Ustadz tinggal di suatu komplek (perumahan), beliau memiliki tetangganya nashrani, dan tetangga ini merupakan nashrani yang taat, setiap hari Ahad pergi ke gereja. Sering ketika sang Ustadz hendak berangkat mengajar mengisi pengajian bertemu dengan tetangganya tersebut yang hendak ke gereja, sang Ustadz membawa Al-Quran (dan Kitab) dan si tetangga membawa injil. Tak lupa sang Ustadz menyapa, “Selamat pagi pak?” Si tetangga pun menjawab, “Pagi Ustadz.” Mereka saling menyapa. Itu terjadi sekitar 1998. Ketika si nashrani itu sakit maka sang Ustadz mengunjunginya, ketika si tetangga terkena musibah rumahnya terkena angin puting beliung maka sang Ustadz mengajak jama’ah pengajiannya untuk membantu memperbaiki rumahnya.

Anak-anak dari tetangga tersebut juga merupakan aktivis gereja, yang putera gitaris dan yang puteri vokalis, sedangkan sang bapak rajin ke gereja. Dan setiap ada hari raya Umat Islam selalu mengucapkan selamat kepada Ustadz. Namun ketika ada hari raya nashrani maka sang Ustadz tidak pernah mengucapkan selamat, sang Ustadz selalu mengatakan, “Maaf pak, ajaran saya Islam melarang untuk mengucapkan selamat, tapi saya tetap menghormati bapak dan kita tetap bertetangga, dan saya senang bertetangga dengan bapak.” Si tetangga tidaklah tersinggung, dan hubungan tetangga tetap harmonis.

Ternyata diam-diam si bapak mempelajari Islam, diam-diam dia tertarik, membaca buku-buku tentang Islam, dan dia belajar dari perilakunya Ustadz (Hal ini sangat penting diperhatikan!! Jika ada orang belajar Islam dari perilaku kita kira-kira bagaimana? Apakah mereka akan tertarik atau malah lari?).

Pernah suatu ketika si bapak berkunjung ke rumah sang Ustadz, dan qadarullaah hujan deras. Maka sang Ustadz mengantarnya pakai mobil, ketika di mobil sang Ustadz memegang tangan si bapak yang sudah tua itu seraya berdo’a kepada Allaah (di dalam hati), “Yaa Allaah, Yaa Haadii, Wahai Allaah Yang Maha Memberi hidayah, berilah hidayah kepada hambaMu ini, bapak ini. (beliau terus berdo’a).” Maka ketika si bapak telah turun, sang Ustadz ini menangis sambil berdo’a. Tidak cuma itu, Ustadz pun ketika di Masjid tidak lupa berdo’a agar si bapak diberi hidayah oleh Allaah.

Sampai datang suatu ketika, sang Ustadz baru pulang dari Masjid, ternyata di depan pintu rumah sang Ustadz sudah menunggu bapak itu memakai peci, bapak itu langsung bicara, “Ustadz, bimbing saya untuk masuk ke dalam Islam.” Maka sang Ustadz pun senang sekali, dan merangkulnya, dan dibimbing. Kemudian beberapa hari kemudian Istri bapak itu, anak-anaknya, semua masuk Islam, pada tahun 2002.”

Pertanyaannya, sudahkah kita berbuat? Maka jadilah ‘Kran Kebaikan’.

- Sepenggal Kisah Dari ‘Kran Kebaikan’, Al-Ustadz Abdullah Zaen MA.
Diketik @Vila Bukit Tidar, Malang
24 Dzulqa’dah 1436 -

Senin, 07 September 2015

Nasehat dlm ber komentar

🎀 Apa yg anda lakukan ketika membaca 📖 sebuah berita, skandal, atau kasus yg sedang hangat di sosmed atau media lainnya? Atau mungkin yg lebih sederhana jika anda melihat saudara anda jatuh ke dalam kesalahan❓

🔖 Trend yg berkembang saat ini adalah...
Comment...commen dan comment.

~"Sekarang begitu cepat kita memberikan comment atas nama kebebasan, terlepas karena ingin menyampaikan aspirasi, mengemukakan opini, atau hanya sekedar menunjukkan eksistensi dan kemampuan.

Jika Commentnya Positif dan DiBangun diatas sebuah KeIkhlasan, maka Tidak ada Masalah.

Namun jika Comment tersebut Negatif, maka ada baiknya kita renungkan ucapan berikut ini👇:

إني لأرى الشيء أكرهه فما يمنعني أن أتكلم فيه إلا مخافة أن أبتلى بمثله. التاريخ الكبير

"Aku melihat sesuatu yg aku Benci dan Tidak ada yg menghalangiku untuk memberikan comment kecuali karena kekhawatiran suatu saat nanti aku yg mengalami hal tersebut."

Itulah kalimat yg meluncur dari lisan Seorang Ulama Besar, •Ibrahim An Nakha'i.

Dan semakin fatal jika orang yg kita komentari ternyata telah BerTaubat dan Menangis kepada ALLAH atas Dosa-Dosanya tersebut.

▶ Simak apa yg diutarakan oleh
•Imam Hasan Al Bashri berikuini👇:

كانوا يقولون: من رمى أخاه بذنب قد تاب منه لم يمت حتى يبتليه الله به. الصمت لابن ابي الدنيا

💌 Sahabat mengatakan⤵: "Barangsiapa yg mencela Saudaranya karena Dosa yg dikerjakannya (padahal saudaranya itu telah BerTaubat dari Dosanya tersebut), niscaya ia Tidak akan Meninggal kecuali setelah ia mengerjakan Dosa yg serupa dgn yg dilakukan oleh Saudaranya itu."

Tidakkah kita khawatir hal itu menimpa kita?
Pantaskah kita mengomentari sebuah Dosa atau Skandal yg bisa jadi Telah DiMaafkan dan DiAmpuni oleh ALLAH❓❗

*ALLAH telah Menghapus dan Memaafkan dan kita masih Asik Membicarakannya Tanpa Alasan Syar'i❓❗
Siapa kita...berani selancang itu dihadapan Rabbul 'alamin❓❗

Belum lagi jika kita mengingat bahwa Seluruh Comment kita akan DiHisab:

‏﴿١٨﴾ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"1⃣8⃣ Tiada suatu Ucapanpun yg diucapkannya melainkan ada di Dekatnya malaikat pengawas yg selalu Hadir."
(QS. Qaaf: 18).

Dan juga Comment kita adalah Parameter Iman dan Taqwa kita:

"Barangsiapa yg BerIman kepada ALLAH dan Hari Kiamat, maka Hendaklah Berkata Baik atau Diam..."
(HR. Bukhari).

Bagi Ahli Iman, Jangankan Saudaranya, Anjing saja Tidak Berani ia Komentari.

•Ibnu Mas'ud bertutur👇:

لو سخرت من كلب خشيت أن أحول الكلب. الزهد لهناد بن السري

"Jika aku merendahkan seekor anjing, aku khawatir aku akan diubah menjadi anjing (atau ALLAH berikan sifat buruk anjing tersebut kepadaku)."

وفقني الله وإياكم لكل خير

📋 Catatan ini adalah sebuah Nasehat untuk PeNulis dan yg 📖MemBacanya."~

✏📝 oleh:
"Ustad. Muhammad Nuzul Dzikry."

Rabu, 02 September 2015

FAIDAH QUR'ANIYAH

💌 FAIDAH QUR'ANIYAH

Allah ta'ala berfirman:

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلأخِي

Musa berdoa : "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku..."

Ka'ab Al-Ahbar -rahimahullah- mengatakan :

"Bisa jadi seseorang melaksanakan sholat, lalu sholatnya di syukuri Allah, sementara yang lain tertidur namun dosa-dosanya diampuni Allah. Hal itu terjadi tatkala dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana salah satu dari mereka melakukan shalat, dan Allah ridho terhadap shalat dan doanya, lalu Dia mengabulkan semua doanya, diapun pun lantas menyebutkan saudaranya dalam doa yang ia panjatkan di keheningan malam, sembari berkata : "Ya Rabb, fulan adalah saudaraku, ampunilah dosanya", maka Allah pun mengampuni dosanya padahal dia dalam keadaan tidur." (Hilyatul Auliya' Wa Thabaqat Al-Ashfiya' 6/31).

Itulah persaudaraan dan persahabatan sejati

Catatan: 
Sertakan aku dalam doamu sahabat.

✏ Ditulis oleh Ustadz Aan Candra Thalib

Jangan lupa doakan kami admin @kajianislam juga yaa..

Selasa, 01 September 2015

2 Perusak Hati

Jum'at, 6 Dzulqa'dah 1436 H
              21 Agustus 2015 M

🍂 2 Perusak Hati

Waspadalah wahai saudaraku, hati Anda bisa saja rusak sebagaimana jasad Anda mengalami kerusakan. Rusaknya hati tidak kalah berbahaya dari rusaknya fisik.

Ada lima perusak hati yang disebutkan oleh Ibnu al-Qayyim.

✌Dua di antaranya, yaitu :

1. Bergaul dengan banyak kalangan
2. Larut dalam angan-angan kosong

👉 Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginann mereka yang negatif.

👉 Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang bangkrut. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang bangkrut.

Ombak angan-angan terus mengombang ambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Angan-ngan kososng adalah tipu daya belaka.

(Mufsidaatul Qalbi al-Khamsah, Ibnul Qayyim al-Jauziyah)
______________________

♻  WhatsApp@DakwahAlSofwa
  +62 81 3336333 82

Doa untuk yg baru melahirkan

[8/31, 10:33] Musdalipah: Do'a buat yg baru melahirkan
khusus untuk Ummu Azima

(1)بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوبِ لَكَ، وَ شَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ(2)بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ، َوجَزَاكَ اللَّهُ خَيْراً، وَرَزَقَكَ اللَّهُ مِثْلَهُ، وأَجْزَلَ ثَوَابَك
Semoga Allah memberkati engkau dengan kelahiran anak ini dan engkau pula mensyukuri Pemberinya, semoga dia dipelihara hingga dewasa dan engkau mendapat layanan yang baik daripada anak ini.(1)Jawapan daripada bapa/penjaga: "Semoga Allah melimpahkan berkatNya ke atas engkau, membalasnya dengan balasan yang baik, merezekikan engkau seumpamanya serta memperbanyakkan pahala engkau".(2)
[8/31, 11:37] Musdalipah: Do'a buat yg baru melahirkan
khusus untuk ukhty wiedya

(1)بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوبِ لَكَ، وَ شَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ. ا

Semoga Allah memberkati engkau dengan kelahiran anak ini dan engkau pula mensyukuri Pemberinya, semoga dia dipelihara hingga dewasa dan engkau mendapat layanan yang baik daripada anak ini.

Jati Diri Kemusliman Kita

*** JATI DIRI KEMUSLIMAN KITA ***

Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى

Sebagai muslim, kita semestinya menjadi pusaran-pusaran manfaat bagi orang lain yang menaruh harapan besar pada jati diri kemusliman kita.

Disetiap pilihan hidup -sebagai apapun- kemusliman kita harus memberi kemanfaatan. Sebab hanya orang yang selalu memberi manfaat kepada sesama yang akan mampu memancarkan cahaya islam dalam performa yang luhur.

Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda :

1. Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia,

2. Pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim,

3. atau menjauhkan kesusahan darinya,

4. atau membayarkan hutangnya,

5. atau menghilangkan laparnya.

6. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’ktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan,

7. Barangsiapa yang menahan amarahnya niscaya Allah akan menutup aibnya,

8. dan barangsiapa yang menahan murkanya padahal jika dia kehendaki melampiaskannya pasti ia lampiaskan niscaya Allah akan memenuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat,

9. dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya muslim untuk sebuah keperluan hingga urusannya selesai, niscaya Allah akan tetapkan telapak kakinya pada hari ketika telapak kaki-telapak kaki tergelincir (hari kiamat)

10. dan sungguh akhlak yang buruk benar-benar akan menghancurkan amalan sebagaimana cuka menghancurkan madu.”

(HR. Ath Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir, no. 13646, Dan Ibnu Abid Dunya dalam Qadhaa’ul hawaaij dari Ibnu Umar Radhiallahu anhuma serta dihasankan oleh al Albani di dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 906)