Senin, 07 September 2015

Nasehat dlm ber komentar

🎀 Apa yg anda lakukan ketika membaca 📖 sebuah berita, skandal, atau kasus yg sedang hangat di sosmed atau media lainnya? Atau mungkin yg lebih sederhana jika anda melihat saudara anda jatuh ke dalam kesalahan❓

🔖 Trend yg berkembang saat ini adalah...
Comment...commen dan comment.

~"Sekarang begitu cepat kita memberikan comment atas nama kebebasan, terlepas karena ingin menyampaikan aspirasi, mengemukakan opini, atau hanya sekedar menunjukkan eksistensi dan kemampuan.

Jika Commentnya Positif dan DiBangun diatas sebuah KeIkhlasan, maka Tidak ada Masalah.

Namun jika Comment tersebut Negatif, maka ada baiknya kita renungkan ucapan berikut ini👇:

إني لأرى الشيء أكرهه فما يمنعني أن أتكلم فيه إلا مخافة أن أبتلى بمثله. التاريخ الكبير

"Aku melihat sesuatu yg aku Benci dan Tidak ada yg menghalangiku untuk memberikan comment kecuali karena kekhawatiran suatu saat nanti aku yg mengalami hal tersebut."

Itulah kalimat yg meluncur dari lisan Seorang Ulama Besar, •Ibrahim An Nakha'i.

Dan semakin fatal jika orang yg kita komentari ternyata telah BerTaubat dan Menangis kepada ALLAH atas Dosa-Dosanya tersebut.

▶ Simak apa yg diutarakan oleh
•Imam Hasan Al Bashri berikuini👇:

كانوا يقولون: من رمى أخاه بذنب قد تاب منه لم يمت حتى يبتليه الله به. الصمت لابن ابي الدنيا

💌 Sahabat mengatakan⤵: "Barangsiapa yg mencela Saudaranya karena Dosa yg dikerjakannya (padahal saudaranya itu telah BerTaubat dari Dosanya tersebut), niscaya ia Tidak akan Meninggal kecuali setelah ia mengerjakan Dosa yg serupa dgn yg dilakukan oleh Saudaranya itu."

Tidakkah kita khawatir hal itu menimpa kita?
Pantaskah kita mengomentari sebuah Dosa atau Skandal yg bisa jadi Telah DiMaafkan dan DiAmpuni oleh ALLAH❓❗

*ALLAH telah Menghapus dan Memaafkan dan kita masih Asik Membicarakannya Tanpa Alasan Syar'i❓❗
Siapa kita...berani selancang itu dihadapan Rabbul 'alamin❓❗

Belum lagi jika kita mengingat bahwa Seluruh Comment kita akan DiHisab:

‏﴿١٨﴾ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"1⃣8⃣ Tiada suatu Ucapanpun yg diucapkannya melainkan ada di Dekatnya malaikat pengawas yg selalu Hadir."
(QS. Qaaf: 18).

Dan juga Comment kita adalah Parameter Iman dan Taqwa kita:

"Barangsiapa yg BerIman kepada ALLAH dan Hari Kiamat, maka Hendaklah Berkata Baik atau Diam..."
(HR. Bukhari).

Bagi Ahli Iman, Jangankan Saudaranya, Anjing saja Tidak Berani ia Komentari.

•Ibnu Mas'ud bertutur👇:

لو سخرت من كلب خشيت أن أحول الكلب. الزهد لهناد بن السري

"Jika aku merendahkan seekor anjing, aku khawatir aku akan diubah menjadi anjing (atau ALLAH berikan sifat buruk anjing tersebut kepadaku)."

وفقني الله وإياكم لكل خير

📋 Catatan ini adalah sebuah Nasehat untuk PeNulis dan yg 📖MemBacanya."~

✏📝 oleh:
"Ustad. Muhammad Nuzul Dzikry."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar