Rabu, 01 Agustus 2012

Nonton Badman 2012


film ini memang saingan durasi sama jenis film india, kabarnya 2jam 45 menit. Film di mulai pukul 8pm, benar saja, baru 45 menit film berjalan penyakit beser (baca: pipis-an) ku kumat. Memang sih, tiap nonton movie di bioskop, paling tidak dalam sekali putar film aku biasa kebelakang 1 kali ditengah film dan 1 kali setelah film usai. Tapi berhubung ini film durasinya saingan sama film india (diulangi.hehe), aku tahan deh hingga tanpa sadar eh la kok sudah jam 21.45. Itu bener2 di ujung2, kebelet stadium satu.

berhasil menerobos kegelapan ruang studio. di luar sangat sepi, and yes, aku gak tahu arah, g ada yang di tanya. Biasanya ngandalin rambu-rambu icon cowok cewek + tulisan toilet + arah panah, dan taraaa!!, rambu-rambu nya ada dimana-dimana dengan menganti tulisan 'toilet' dengan nama studio. "ni bioskop niat ngerjain" itu yang terlintas dalam pikirku yang udah mulai gak bisa rasional, nahan kebelet sampe jalan sedikit nyondongin tubuh kedepan, membungkuk-bungkuk. iam sure u all ever on that situation yess!??

yasudah ku ambil satu jalan , asal nebak daripada diam trus ngompol ditempat *ohmy. jalannya panjang , sepi ,dan sama . dan tiba2 ada satu laki2 berseragam cineplex muncul dari sebuah pintu besar studio yang aku lewati. dengan wajah tak bisa dibilang ramah lebih pastinya meringis aku bertanya pada sang mas mas, trus dia bilang " lurus aja mbaak, trus ditanda itu belok kiri, belok  kanan, lurus aja sampe mentok." katanya.
"tanda..? tanda yang mana mas? .. oh ok wes" aku iya'in berharap tanda yang dia maksud merefer pada sebuah lambang laki2 perempuan dengan tulisan toilet dan anak panah di bawahnya.aku berlari2 kecil sampe  hampir mentok gak ada jalan lagi , 'tanda' tersebut gak ada, lagi2 cuma tanda arah studio tententu...aaaarrgh. serius lorongnya panjang. membalikkan badan, dan memakai bahasa tubuh , angkat kedua tangan dan mensejajarkan telapak yang mengahap ke atas dengan bahu, ke mas mas yang ternyata masih ngeliatin aku. kayaknya dia bilang aku kudu balik ke belokan yang sebelumnya . ya udah langsung capcuss sampe lupa bilang makasih .. 

belok, trus belok, yang ada cuma jalan  yang supeeeer panjang sampe bisa dibilang mentok, dan saking grundelnya ini otak udah g rasional dan emosianal," what a stupid bioskop!" grutuku agak nyaring tanpa peduli dari jarak sekitar 4m dari arahku ada petugas cineplex juga. mungkin dia bingung , nih embak-embak kesambet apa lari2 dengan muka penuh murka, oh my... . 

hingga ahirnya kudapatin juga itu tulisan T-O-I-L-E-T... bener-bener diujung mentok.

hal pertama yang aku rasain begitu menuntaskan hajad terpendam, -lega-,  tentunya. kedua... "astafirullah.." begitu berulang-ulang, aku marah marah gak jelas sama siapa, masa sama yang design ini bioskop?, begitu sadar bioskopnya ternyata memanjang dengan satu toilet yang nyempil di ujung paling jauh dari pintu masuk bioskos dengan tanpa rambu-rambu penuntun jalan.padahal semua orang tahu ruang bioskop itu pasti dingin , makanya selalu ada antrian toilet memanjang typ satu sesi pemutaran film di bilik studio.

jalan balik ke studio aku berjalan normal, mencoba mencerna rasa bersalah atas kemarahku , yang entah dan serius itu gak jelas, what a temper, trus coba-coba belajar mengambil hikmah..

hidup itu ada tujuan, dari garis start hingga finish yang sesungguhnya. namun jalan menuju kesana  hanyalah labirin labirin penuh jebakan. jika kita beruntung , kita akan mendapatkan sebuah panduang diawal atau di tengah-tengah penjalan, kemanah jalan yang kita perlu kita ambil. namun sungguh jalannya sungguh panjang, kita harus tetap istikomah akan tujuan dan tetap mengingat panduan-pandung yang ada, dan lebih banyak akan terkecoh, bahkan tersesat hingga berahir pada garis finish yang salah.


kira-kira begitu.. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar