Rabu, 02 Februari 2011

Masalah dunia, melihatlah ke bawah. Masalah akhirat melihatlah ke atas

teringat pesan seorang guru agama SMP ku : "Masalah dunia, melihatlah ke bawah. Masalah akhirat melihatlah ke atas"

setiap orang pasti ingin bahagia, walaupun dengan caranya sendiri-sendiri. seorang muslim sejati,seorang yang beriman tentu memiliki persepsi kebahagiaan yang mutlak dekat dengan wujud cinta kepada Allah. Entah itu, bahagia karena manis iman yang ia rasakan, bahagia cukup karena Allah memberinya petunjuk pada keislamannya, bahagia karena dapat atas segala anugrahnya.. dan tentu semua kebahagiaan itu adalah bentuk anugrah paling mujarab dari inti resep hidup bahagia,yaitu syukur.

..Masalah dunia, melihatlah ke bawah...

Suatu hari dua anak, Ani dan Siti sedang membicarakan bonus tahunan dikantor (perusahaan X) tempat mereka bekerja. Dari email direktur yang dibacanya mengenai hal tersebut, bahwa karyawan permanent mendapat bonus minimal 3x gaji pokok, sedangkan karyawan outsource mendapat bonus 1,5x gaji.Dan mereka masuk dalam golongan yang ke-2, karyawan outsource, sedangkan teman2nya yang lain dengan posisi,jabatan dan tanggungjawab sama memiliki status KarTab (karyawan tetap) . Dari pembicaraan tersebut mereka dapat memperkirakan gaji teman permanent mereka bisa mendapat bonus 2digit, fella!. Dunia memang menggoda, timbulah rasa iri, rasa ini paling tidak sudah berupa rasa tidak suka, tidak bahagia,walaupun tidak bisa disebutkan tidak bahagia (bingung dech).

besoknya 2 wanita tersebut mendapat info bahwa bonus karyawan outsource telah ditransfer ke rekening masing-masing karyawan. Tak sabar, mereka pun segera mencek saldo di ATM. then..

"Alhamdulillah.. cukup brsyukur perusahaan X kita ini tetap memperhatikan karyawan outsource macam kita ini. Padahal teman-teman di perusahaan Y maupun Z, sepertinya tidak ada yang namanya bonus" dengan senyum sumringah, benar-benar senyum kemenangan, kebahagiaan membuat wajak Siti berkilat-kilat ceria.

"Jika engkau bersyukur, maka akan kutambahkan (nikmat-Ku), dan jika engkau kufur (ingkar) sesungguhnya siksa-Ku amat pedih."(Ibrahim :7)

Ups! Jangan salah sangka kawan! Soal kebahagiaan dunia, baik materi cinta dan sebagainya kita kudu terus ikhtiar alias berusaha plus berdoa. Dunia ini adalah ladang, dimana kita menanam pahala. Man Jadda Wa Jadda !

..Masalah akhirat, melihatlah ke atas...

keinginan manusia akan dunia tak ada ujungannya.. namun kecintaan seorang hamba pada Rabbnya berujung kecintaan Rabbnya (insyaAllah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar