Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhlak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Agustus 2015

KESALAHAN WANITA DI TAHUN 2015:

Firanda Andirja, MA حفظه الله تعالى :

Ujian ujian wanita akhir zaman

KESALAHAN WANITA DI TAHUN 2015:

1. Tabaruj

Soal warna baju tdk ada dalil khusus hrs berwarna hitam, biasanya warna mengikuti urf negeri setempat. Asal tdk berwarna warna terang dan beraneka warna antara jilbab dan gamis, tdk menarik perhatian ajnabi. Pada hakekatnya fungsi hijab untuk menutupi kecantikan perhiasan wanita. Bgitu jg dgn motif dan renda, itu bs mengikuti urf, selama semua tdk berlebihan.

Di Indonesia renda dan motif itu sdh biasa dalam baju sehari hari, jd tdk terlalu menarik perhatian selama tdk berlebihan. Walau ahsannya tetap sesederhana mngkn. Ada jg yg polos tp harganya mahal terlihat berlebihan, itu kdg malah terlalu menarik perhatian. Jadi sederhana dan tetap ikuti urf negeri setempat dan tdk berlebihan.

2. Suka belanja

Belanja yg mewah ketika punya uang, belanja KW bila tdk punya uang. Sering memaksakan kehendak mengikuti hawa nafsu.

3. Mementingkan karir daripada keluarga, suami dan anak2.

4. Tidak mengasuh anak, anak lbh sering diasuh oleh pengasuh.

5. Senang berdandan saat keluar rumah. Sedangkan didalam rmh tdk pernah berhias untuk suami.

6. Banyak menuntut hak yang sama dengan hak laki2 yg bukan pada tempatnya.

Contoh: Suami memberikan uang lbh banyak kepda ibu kandung dr pd mertua, itu diperbolehkan. Istri tdk boleh menuntut suami hrs memberikan sama antara ibu kandung suaminya dgn ibu kandung istri.

7. Lebih senang suami ketahuan selingkuh daripada berpoligami.
Seorg istri dipoligami bukan berarti suami tdk mencintainya lagi. Itu adalah pemikiran kaum khurafat.

8. Tidak patuh kepada suami yang berpenghasilan lebih kecil dibanding penghasilannya.

9. Menjadikan artis terkenal sebagai panutan.

10. Suka bernyanyi, bersenandung, senang kongkow2 di cafe dibanding di rumah mengasuh anak2nya.

11. Sering mengunjing/mengghibah. Lebih senang nonton acara tv ghibah.

12. Merasa lebih tinggi derajatnya dibanding org2 yang baru mengenal sunnah.

13. Senang belajar menuntut ilmu, tapi lupa mengamalkannya. Senang kekajian ilmu tapi lupa untuk mengamalkannya. Ilmu menguap bgitu saja sepulang dr kajian.

Itu lah kerusakan2 wanita dijaman sekarang, ini adalah tanda akhir jaman, dimana kondisi wanita berubah, menjadi rusak akhlaknya, fitnah tabbaruj, dan fitnah zina dimana mana.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh sampai kematian menjemput kita kembali.

Wallahu a'lam

Fenomena Ruwaibidhoh

📌FENOMENA RUWAIBIDHOH✨

✏ Ustadz Aan Chandra Thalib (Mahasiswa Universitas Islam Madinah)

Disebuah negeri entah berantah..
Semua bisa serba instan..
Dengan mengandalkan ketrampilan mengolah kata, seseorang bisa dengan mudah di ustadzkan..
Dengan Modal Al Qur'an dan terjemahannya seseorang bisa langsung menafsirkan Al-Qur'an.

Ada lagi yang masuk Islam hari ini, besoknya langsung jadi da'i. Asal bisa bahasa arab sedikit, ditambah Lap Top atau Tablet langsung buka pengajian dan punya murid plus nongol di tv.

Sesekali jadi aktor buat film "religi" di bulan Ramadhon.
Karena merasa disaingi oleh sang da'I, artis juga tak mau kalah.

Sambil megang gitar tua, sang artis tanpa malu-malu berfatwa pada masaalah-masalah yang memerlukan kompetensi fiqih tingkat tinggi.
Iya, berfatwa pada masaalah-masaalah yang seandainya ditanyakan pada Umar, niscaya dia akan mengumpulkan ahli badr untuk mencari jawabannya.

Kabar terakhir yang saya terima, ada mentalis yang tiba-tiba jadi mufassir..
Konon tafsirnya "luar biasa".
Iya, "luar biasa" karena keluar dari yg biasa..

Di negri itu juga..
Semua orang -kecuali yang dirahmati Allah- merasa kurang kalau tidak bicara soal agama, tak peduli apa latar belakang pendidikannya.
Bahkan merupakan sesuatu yang WAH dan perlu mendapat apresiasi apabila ada orang bicara bukan pada bidangnya.
Dengan gelar Prof. Dr. Anda bebas untuk bicara dibidang apa saja yang anda mau..

Senin Jadi Pakar Hukum
Selasa Jadi Pengamat Ekonomi
Rabu Jadi Kriminolog
Kamis Jadi Pengamat Politik
Jum'at Jadi Khotib
Sabtu Jadi Ahli Komunikasi
Ahad Jadi Komentator Bola.
Biar keren, tak perlu panggil Ust. Cukup "Cendikiawan Muslim" saja.

Jurusnya gak jauh-jauh dari:
Menurut saya...
Menurut hemat kami...
Menurut pengamatan saya...
Saya sih melihatnya boleh-boleh saja...
Si awam ya iya-iya saja..

Padahal...
“Ilmu itu adalah agama, maka perhatikan dari siapa kamu mengambil agamamu” (Ibnu Sirin)

Para salaf terdahulu sangat takut untuk mengomentari sesuatu tanpa ilmu. Mereka takut kalau tergelincir walau sejengkalpun dari petunjuk rabbani.
Ibnu Abi Malikah -rahimahullah- mengatakan : Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallaahu 'Anhu pernah berkata : ‘Bumi mana yang akan ku pijak, dan langit mana yang akan sanggup menaungiku, jika aku berkata tentang ayat dari kitab Allah dengan ra’yuku (pendapatku) atau dengan apa yang aku tidak tahu.’

Dalam taarikh Dimasyq Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa Atho Ibnu Rabah -rahimahullah- pernah ditanya tentang sesuatu. Beliau menjawab:
"Aku tidak tahu". Penanya tadi berkata: Tidakkah engkau mau mengutarakan pendapat pribadimu dalam masaalah ini..? Atho menjawab:

إني أستحي من اللَّه أن يدان فِي الأرض برأيي
"Aku malu pada Allah, jika orang-orang dimuka bumi ini beragama dengan pendapatku"

Bandingkan sifat kehati-hatian salaf dengan sifat sebagian orang saat ini, yang ilmunya tidak sampai sepersepuluh dari ilmu mereka, namun lagaknya sudah seperti mujtahid mutlak, begitu gampangnya menghukumi sesuatu atau mengomentari sesuatu.

Sebagai catatan:
Apapun Latar belakang pendidikan seseorang tak jadi masaalah, hanya saja kenalilah kapasitas diri. Setiap bidang punya ahlinya.
Bagi penuntut ilmu, fenomena diatas bukan hal yang mustaghrab (patut dianggap aneh) sebab Rasulullah shallahu alaihi wasallam telah jauh-jauh hari mengabarkan akan munculnya fenomena ini
Sahabat Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- mengatakan; Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah)

Manyikapi fenomena diatas marilah sejenak Bersama Petunjuk Rabbani:
Allah azza wa jalla berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” [QS Al Isra`: 36]

Dia juga berfirman:

وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ
“Janganlah kalian mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “Ini halal dan ini haram.” untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” [QS An Nahl: 116]

Dan firman-Nya:

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي
"Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujjah yang nyata." [QS Yusuf: 108]

Dua Ayat pertama diatas mengandung pelarangan berbicara tanpa ilmu.
Adapun ayat selanjutnya menerangkan bahwa apabila kita ingin berdakwah, hendaklah melandasi dakwah kita dengan hujjah berupa ilmu dan dalil dari Al Quran maupun hadits.
Apabila seseorang berdakwah tanpa landasan ilmu maka bisa jadi dia menyangka telah menyeru kepada kebaikan, namun pada kenyataannya dia telah menyeru kepada kesalahan dan kebid'ahan. Na'udzubillahi min dzalik.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah berkata:

"....Jika hal itu (ilmu dan fiqih) menjadi tolak ukur seluruh amal sholih, maka wajib bagi pelaku amar ma’ruf nahi munkar untuk memenuhi keriteria tersebut dalam dirinya, dan tidak dikatakan amal sholih apabila dilakukan tanpa ilmu dan fiqih, sebagaimana pernyataan Umar bin Abdil Aziz: “Orang yang menyembah Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkannya labih besar dari kemaslahatan yang dihasilkannya”
Beliau melanjutkan...
Ini sangat jelas, karena niat dan amal yang tidak disertai ilmu merupakan kebodohan, kesesatan dan (bentuk) pengekoran terhadap hawa nafsu. Maka dari itu ia harus mengetahui yang ma'ruf dan yang munkar serta dapat membedakan keduanya. Ia juga harus memiliki ilmu tentang apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang.” (Secara ringkas dari Majmu Fatawa 28 hal: 135-137. Jilid: 14 bagian ke dua hal: 78 untuk cetakan Daarul wafaa' ).

Semoga catatan singkat ini bermanfaat untuk saya dan pembaca.

NASEHAT DAN TELADAN IMAM SYAFI'I

Assalamualaikum saudariku...
Barokallahufiykum...

🌷NASEHAT DAN TELADAN IMAM SYAFI'I
rahimahullahu Ta'ala

👤Oleh :
Ustadz. Abdul Basith, Lc Hafidzahullah

Siapakah yang tidak mengenal imam
Syafi'i?, terlebih kita yang tinggal di negeri
ini, tentunya telinga kita tidak asing
mendengar nama beliau. Beliau adalah
seorang ulama besar yang diakui karena
keluasan dan kedalaman ilmu agamanya.

⏩Berikut ini nasehat dan teladan dari imam
Syafi'i rahimahullahu Ta'ala:

🔰AGAR TIDAK UJUB DENGAN AMAL KITA
ﺇﺫﺍ ﺧﻔﺖ ﻋﻠﻰ ﻋﻤﻠﻚ ﺍﻟﻌﺠﺐ، ﻓﺎﺫﻛﺮ ﺭﺿﻰ ﻣﻦ ﺗﻄﻠﺐ، ﻭﻓﻲ ﺃﻱ ﻧﻌﻴﻢ
ﺗﺮﻏﺐ، ﻭﻣﻦ ﺃﻱ ﻋﻘﺎﺏ ﺗﺮﻫﺐ، ﻓﻤﻦ ﻓﻜﺮ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﺻﻐﺮ ﻋﻨﺪﻩ ﻋﻤﻠﻪ .
"Apabila engkau takut tertimpa penyakit ujub
ketika engkau beramal, maka ingat-ingatlah
selalu:
🌿1. Ridha siapa yang engkau cari?
🌿2. Kenikmatan apa yang engkau inginkan?
🌿3. Hukuman apa yang engkau takuti?,
Barang siapa yang memikirkan hal itu, maka
dia akan menganggap amalannya kecil".
* Banyak diantara kita yang terkena sifat
ujub, merasa bangga bisa shalat, bisa
sedekah, bisa puasa, bisa haji, bisa umroh,
dsb. Padahal yang memberi taufik dan
kemudahan kepada kita dalam
melakukannya adalah Allah Tabaaroka wa
Ta'ala.

🔰BEKAL YANG JELEK
ﺑﺌﺲ ﺍﻟﺰﺍﺩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ ﺍﻟﻌﺪﻭﺍﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ .
"Sejelek-jelek bekal menuju akhirat adalah
mempunyai permusuhan dengan manusia".
* Jangan memusuhi orang yang tidak
bersalah, apalagi memusuhi orang yang
mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

🔰KEDERMAWANAN
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺤﻜﻢ : ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﺳﺨﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻤﺎ ﻳﺠﺪ، ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻤﺮ
ﺑﻨﺎ، ﻓﺈﻥ ﻭﺟﺪﻧﻲ، ﻭﺇﻻ ﻗﺎﻝ : ﻗﻮﻟﻮﺍ ﻟﻤﺤﻤﺪ ﺇﺫﺍ ﺟﺎﺀ : ﻳﺄﺗﻲ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ،
ﻓﺈﻧﻲ ﻻ ﺃﺗﻐﺪﻯ ﺣﺘﻰ ﻳﺠﻲﺀ .
Ibnu Abdil Hakam menceritakan: imam
Syafi'i adalah orang yang paling dermawan,
dan dahulu beliau pernah melewati kami, jika
beliau mendapatiku maka (beliau
mengajakku bersamanya), namun jika beliau
tidak mendapatiku, maka beliau berpesan:
kalau Muhammad sudah datang, suruhlah
dia ke rumahku, karena aku tidak akan
makan siang sampai dia datang.
* Tidak ada yang lebih indah dalam hidup
kita tatkala bisa berbagi kebahagiaan
dengan sesama, walaupun hanya dengan
memberi sesuap nasi atau setetes air
minum. Masih banyak saudara kita yang
hidupnya berteman dengan rasa lapar dan
dahaga.

🔰MEMANFAATKAN WAKTU MALAM
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ : ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻗﺪ ﺟﺰﺃ ﺍﻟﻠﻴﻞ : ﻓﺜﻠﺜﻪ ﺍﻷﻭﻝ
ﻳﻜﺘﺐ، ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻳﺼﻠﻲ، ﻭﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﻳﻨﺎﻡ .
Ar- Robi' bin Sulaiman menuturkan: bahwa
imam Syafi'i membagi malamnya menjadi
tiga bagian, sepertiga malam pertama untuk
menulis, sepertiga malam kedua untuk
melaksanakan shalat, dan sepertiga malam
ketiga untuk istirahat tidur.
* Waktu malam amatlah panjang, jangan kita
perpendek dengan tidur kita.

🔰KEMAHIRAN PANAH
Imam Syafi'i termasuk orang yang sangat
menyukai memanah. Beliau bercerita:
ﻭﻛﻨﺖ ﺃﺻﻴﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺸﺮﺓ ﺗﺴﻌﺔ
Ketika aku memanah, sembilan panahku
mengenai sasaran dari sepuluh panah yang
aku lempar.
* Bekali diri kita dengan keterampilan bela
diri, atau memanah, atau naik kuda, arau
berenang, dsb. Agar kita dapat menjaga dan
melindungi diri kita.

🔰JANGAN SAMPAI KENYANG
ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﻟﺮﺑﻴﻊ، ﺳﻤﻌﺖ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻳﻘﻮﻝ : ﻣﺎ ﺷﺒﻌﺖ ﻣﻨﺬ ﺳﺖ ﻋﺸﺮﺓ
ﺳﻨﺔ ﺇﻻ ﻣﺮﺓ، ﻓﺄﺩﺧﻠﺖ ﻳﺪﻱ ﻓﺘﻘﻴﺄﺗﻬﺎ . ﺭﻭﺍﻫﺎ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺣﺎﺗﻢ ﻋﻦ
ﺍﻟﺮﺑﻴﻊ، ﻭﺯﺍﺩ : ﻷﻥ ﺍﻟﺸﺒﻊ ﻳﺜﻘﻞ ﺍﻟﺒﺪﻥ، ﻭﻳﻘﺴﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻳﺰﻳﻞ
ﺍﻟﻔﻄﻨﺔ، ﻭﻳﺠﻠﺐ ﺍﻟﻨﻮﻡ، ﻭﻳﻀﻌﻒ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ
Ar- Robi' menceritakan kepada kami: aku
pernah mendengar imam Syafi'i
mengatakan: selama 16 tahun, aku tidak
pernah makan sampai merasakan kenyang
kecuali sekali saja dan itupun aku
muntahkan. Karena rasa kenyang itu dapat
memberatkan badan, mengeraskan hati,
menghilangkan kecerdasan, membuat ingin
tidur, dan melemahkan untuk beribadah.
* Makan dan minumlah, namun jangan
berlebih-lebihan.

🔰MEMILIH DAN MENGIKUTI SABDA NABI
ﻗﺎﻝ : ﺇﺫﺍ ﺻﺢ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻓﻬﻮ ﻣﺬﻫﺒﻲ، ﻭﺇﺫﺍ ﺻﺢ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ، ﻓﺎﺿﺮﺑﻮﺍ
ﺑﻘﻮﻟﻲ ﺍﻟﺤﺎﺋﻂ .
Beliau berkata: Apabila sebuah hadits
ditetapkan shahih, maka hadits tersebut
adalah mazhabku, dan apabila datang
sebuah hadits shahih, maka lemparkanlah
perkataanku ke tembok.
* Jauhkan diri kita sikap fanatik, baik fanatik
terhadap orang ataupun golongan. Kita
hanya boleh "fanatik" kepada Nabi
Muhammad, yang maksum (terjaga dari
kesalahan), sedangkan manusia lainnya tak
dijamin terjaga dari kesalahan dan
kekeliruan.
______
🌹Nasehat dan teladan imam Syafi'i diatas,
dinukil dari kitab Siyar a'lam an-Nubala',
karya imam adz-Dzahabi